-->

Dialog Lintas Agama, malah jadi dilema

Oleh : Bu Nurjannah (aktifis dakwah Islam)

Di tengah kekejaman dan kebiadaban Yahudi zionis yang terus tanpa henti membantai Puluhan ribu Saudara Saudara kita di Palestina, tiba-tiba ada berita mengejutkan, Lima Pemuda Nahdiyin (NU) bertemu dan berfoto dengan Presiden Israel, Isaac Herzog di Israel. Pertemuan tersebut mendapat protes keras dan kecaman dari masyarakat.

Di Samping ramainya protes dan kecaman juga ramai klaripikası dari masyarakat seperti Ungkapan Zainul Maarif beliau adalah salah satu yang bertemu Isaac Herzog alasannya mengun jungi Israel untuk memperkuat hubungan agama juga untuk memperkua hubungan antar Indonesia, begitu kata mereka. Menurut Prof. Nasaruddin Umar beliau adalah imam besar Mesjid Istiqlal yang dilansir dari situs AJC (American Jewich committe Menerima ), beliau pernah menerima beasiswa dari AJC dan JIS (Jewish Theological Seminary). Lihat Merdeka.com, 21/7/2024. AJC ini adalah organisasi yang pro sangat pro Yahudi zionis. Beliau berkata dialog antar agama untuk membangun jembatan perdamaian dan pemahaman agama antar masyarakat , dimulai dengan mempelajari agama satu sama lain dengan cara mereka sendiri.

Sebelum kita mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap dialog lintas agama, kita harus pahami dahulu apa itu dialog. Dialog menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah percakapan, Jika disandingkan dengan lintas agama bisa diartikan Sebagai percakapan antara dua orang atau lebih yang menganut keyakinan (agama) yang berbeda. Dialog lintas agama ini tidak bisa dimaknai hanya dengan makna bahasa saja. Karena dialog lintas agama ini memiliki makna khas Secara Istilah. 

Secara istilah dialog lintas agama memiliki makna yang berbeda dengan dialog pada umumnya. Sehingga pemahaman terhadap dialog lintas agama ini juga berbeda. Menurut buku "God and the Universe of faiths" karya Jhon Hick. Dialog lintas agama adalah bentuk interaksi dimana berbagai tradisi agama dapat saling berbagi dan belajar dari pengalaman dan ajaran masing-masing.
Beliau juga mengatakan dialog lintas agama tidak hanya Sebatas berbagi dan belajar, bahkan ajang untuk menerima dan membenarkan masing-masing agama.
Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan ajaran Islam Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an surah Ali imran Ayat 19 yang artinya: Agama yang diridhoi disisi Allah hanya Islam.

Jika kita amati dari sisi sejarah munculnya dialog lintas agama ini maka akan kita temukan bahwa dia lahir dari rahim liberalisme, sementara liberalisme lahir pada masa Renaisans peralihan dari masa kegelapan ke masa kejayaan di Eropa khususnya Eropa barat, salah satu ide dari ide kebebasan tersebut adalah kebebasan beragama. Di Indonesia sendiri munculnya dialog lintas agama ini tahun 1970 ketika itu Menteri agama R1 prof Mukti Ali menuliskan dalam makalah nya betapa pentingnya dialog lintas agama untuk tercapainya toleransi beragama dan kedamaian.

Ternyata dialog lintas agama memiliki makna terselubang didalamnya sebagaimana yang disebutkan oleh Jhon Hick dalam bukunya God and the Universe of Faiths, agar semua bisa menerima dan membenarkan semua agama. Ini adalah paham pluralisme yang menganggap semua agama sama menuju Tuhan yg sama .Jelas dialog lintas agama bukanlah dialog umum, melainkan dialog khas yang dipengaruhi Hadhorah barat.

Agenda Politik dalam dialog lintas agama, kita ketahui bahwa setiap negara memiliki agenda politik yaitu Deflomasi publik itu adalah upaya setiap negara untuk mempengaruhi dunia, Sebagai contoh agar Amerika bisa diterima dimata dunia, maka Amerika mengadakan dialog lintas agama, dengan mengundang tokoh-tokoh agama dari berbagai negara, agar terbentuk opini umum bahwa Amerika adalah negara yang baik, itu juga yang dilakukan oleh Zionis Israel. Karena nasib suatu negara ditentukan oleh opini umum internasional. Jadı jelas dialog lintas agama adalal agenda politik 
Islam memandang bahwa dialog Iintas agama, merupakan dialog yang memiliki makna terselubung didalamnya ada pemikiran pluralisme yang menganggap agama sama menuju Tuhan yang sama. Menurut Syeh Taqiyuddın An-Nabhani didalam bukunya Nizhamul Islam, Pluralisme adalah Paham yang dipengaruhi oleh Hadarah Barat ,karena itu dialog Iintas agama adalah HARAM.

Islam adalah agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah Swt untuk mengatur seluruh aspek Kehidupan dan memecahkan segala problematika manusia. Solusi untuk dialog Iintas agama mencakup tiga aspek Pertama, aspek individu, pentingnya setiap individu memiliki pemikiran islam sehingga ketika hendak melakukan suatu perbuatan, terlebih dahulu mengetahui hukum dari perbuatan tersebut. Aspek kedua; aspek masyarakat, Masyarakat harus hadir melakukan amar makruf nahi mungkar. Ketiga adalah Negara, sebagai pelaksana penerapan aturan Islam secara keseluruhan. Maka Negara bertanggungjawab terhadap aqidah setiap warga yang dipimpinnya. Oleh karena itu, Negara tidak boleh membiarkan rusaknya aqidah umat islam.

Wallahu a'lam bishowab