-->

Gen Z dalam Kapitalisme Demokrasi: Terjerat Gaya Hidup Materialistik

Oleh : Novia Putri Yude

Persaingan pada generasi Z menuai fenomena baru. Era digital yang banyak memengaruhi kehidupan mereka membuat daya saing yang terlalu signifikan dan tidak sehat. Media sosial yang sekarang digandrungi banyak orang salah satu tempat bersaing pencapaian hidup Gen Z. Semua itu menuai adanya fenomena Fear of Missing Out (FOMO) di kalangan Gen Z.

Adanya fenomena FOMO menjadi gaya hidup yang berdampak negatif bagi Gen Z. Gaya hidup yang bersaing tidak sehat di media sosial menjadi salah satu dampak tersebut. Beberapa oknum bahkan melakukan pelanggaran hukum demi FOMO.

Pengamat Sosial, Devie Rahmawati pun ikut mengungkapkan bahwa fenomena FOMO dapat menyebabkan dampak buruk. Ia mengatakan bahwa pelaku FOMO yang melakukan segala cara bahkan sampai menggadaikan kehormatan akan menimbulkan masalah. 
"Jika jalan yang ditempuh untuk FOMO lekat dengan urusan pidana dan melanggar hukum. Itu problem-nya," jelas Devie

Dampak lain adanya fenomena FOMO di kalangan Gen Z yaitu penggunaan financial technology (fintech). Berdasarkan laporan Lokadata.id sebanyak 78 persen kalangan milenial dan gen Z menggunakan fintech per harinya, termasuk layanan pinjaman berbunga. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi generasi Z jika tidak dibarengi literasi keuangan.

Public&Government Relation Manager, Habriyanto Rosyidi mengungkapkan. "Gaya hidup FOMO dan YOLO (You Only Live Once) menjadi salah satu faktor permasalahan finansial anak muda hari ini. Memaksakan segala sesuatu secara berlebihan tanpa perhitungan matang akan membawa ketergantungan utang yang tidak produktif." Ujarnya, Jumat (11-10-'24).

Fenomena Monster Labubu Menjadi FOMO

Persaingan di media sosial saat ini sudah tidak masuk di akal sehat. Pencapaian yang tidak lagi punya nilai. Saat ini pencapaian hanya dilihat dari koleksi yang sedang tren saat ini. Tren boneka monster Labubu salah satunya.

Boneka Labubu menjadi viral setelah salah satu idola K-POP, Lisa Black Pink, mem-posting di media sosial miliknya. Hal ini dianggap gen Z sebagai salah satu tren yang tidak boleh dilewatkan. Mereka harus menjadi bagian tren global yang dipopulerkan idolanya. Banyak orang-orang rela antre berjam-jam demi mendapatkan boneka viral tersebut.

Boneka Labubu yang viral pun menjadi salah satu fenomena FOMO yang terjadi di kalangan Gen Z. Fenomena ini dihubungkan, Syamsiah, Sosiolog Univ. Airlangga, dengan gaya konsumerisme. Konsumerisme mendorong individu untuk mengindentifikasi diri melalui produk-produk yang dibeli. Produk-produk tersebut akan menjadi simbol status dan tren yang memberi nilai tambah pemiliknya.

Tentu saja gaya hidup seperti ini karena sistem sekularisme liberalisme. Gen Z pun merasa boleh dan wajar untuk bergaya hidup bebas, hedonistik, dan konsumerisme. Kesenangan dunia pun menjadi dominasi dan prioritas utama bagi mereka.

Generasi Pemuda Islam

Pemuda dalam pandangan Islam sangat berpotensi besar dan mempunyai kekuatan luar biasa yang dibutuhkan ummat. Pemuda dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan menuju kebangkitan Islam. Mereka mempunyai potensi-potensi iman, keikhlasan, ghirah, dan amal saleh yang perlu dipupuk dan bertumbuh kembang sesuai dengan pendidikan (tarbiyah) yang tepat. Akhlak dan Ketakwaan mereka ditumbuhkan dalam jiwa agar mereka menjadi generasi muda yang tangguh dan andal dalam menghadapi tantangan zaman.

Gambaran sosok pemuda harapan peradaban tertuang dalam firman Allah:
Q.S. Al-Kahfi 18: 13.
"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”.

Ayat ini untuk pemuda yang menggantikan di masa kini atau di masa depannya. Pemuda hebat ini bukan dinilai dari kehebatan instingnya, bukan kehebatan intelektualnya, kehebatan semangatnya, melainkan kehebatan dalam keimanannya. Jika ingin dikatakan pemuda hebat maka hebat dalam pandangan Allah yang pertama adalah keimanannya.

Pemuda hebat dalam pandangan Allah itu lebih spesial dibandingkan hebat di mata manusia. Saat Allah mengatakan seseorang pemuda yang hebat maka langit dan bumi mengatakan Anda yang terbaik. Jadi, syarat pertama menjadi pemuda hebat adalah iman. Oleh karena itu, pemuda-pemuda saat ini sangat perlu meng-upgrade imannya sehingga meningkat pula ketakwaannya balasannya pun nikmat luar biasa.

Kisah-kisah Nabi Muhammad saw bersama sahabat-sahabat merupakan kisah ketangguhan pemuda pada zamannya. Pemuda saat ini pun bisa menjadi pemuda tangguh seperti Rasulullah saw dan para sahabat asalkan ada kemauan yang kuat dalam belajar tentang Islam dan menambah keimanan. Pemuda tangguh dalam membawa kebangkitan Islam adalah pemuda yang kokoh keimanannya.

Wallahu'alambissawab