Krisis Air Bersih Makin Parah Rakyat Butuh Negara Yang Mengayomi
Oleh : Isna Anafiah
Aktivis Muslimah
Tidak ada yang dapat bertahan hidup tanpa air, karena air merupakan kebutuhan pokok dan sumber terpenting bagi setiap makhluk hidup di bumi.Kenapa air sangat penting bagi kehidupan manusia? Karena fungsi tubuh tidak akan berkerja dengan optimal tanpa asupan air yang cukup, 70 persen manusia tubuhnya terdiri dari air. Bahkan manusia tidak mampu bertahan hidup lebih dari beberapa hari tanpa air.
Sayangnya, keberadaan air bersih belum bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat.Masih ada masyarakat yang harus berjuang untuk mendapatkan air bersih karena kualitas air buruk atau kekeringan akibat kemarau terlalu lama. Sebagaimana yang dirasakan oleh masyarakat Babelan Bekasi.
Di kutip dari halaman berita metropolitan.okezone.com 19/09/2024
Ratusan warga di Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat di landa kekeringan dan krisis air bersih selama enam bulan.Mirisnya warga harus menggunakan air selokan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk masak, mandi, dan mencuci. Pada hal air dari selokan akan mengancam kesehatan warga.
Ironinya, meski warga sudah dilanda kekeringan dan krisis air selama enam bulan warga tidak pernah mendapatkan perhatian dan solusi terbaik dari Pemerintah setempat. Masyarakat di babelan masih menunggu tindakan nyata dari Pemerintah setempat dan pihak terkait yang dapat membantu menyelesaikan krisis air bersih yang semakin parah.
Masalah krisis air di negeri ini bukanlah masalah baru, krisis air bersih karena kemarau terlalu lama atau kualitasnya yang buruk kerap terjadi berulang bahkan sepanjang tahun.Kekeringan yang melanda berbagai daerah Indonesia mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih.Seperti halnya yang terjadi di Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.Masalah air bersih menjadi persoalan utama di Desa Hurip Jaya, karena sampai saat ini masyarakat baru mendapatkan bantuan air bersih dari Pemerintah setempat sebanyak 2 kali. Pada hal krisis air bersih sudah terjadi selama enam bulan.
Bahkan mereka harus menggunakan air selokan untuk kebutuhan sehari-hari.Seharusnya Pemerintah Kabupaten Bekasi Utara mencari solusi terbaik, agar masalah krisis air bersih dapat terurai.Dan kebutuhan air bersih untuk masyarakat dapat terpenuhi. Sayangnya masyarakat harus menelan Pil pahit, karena buruknya infrastruktur air telah menurunkan kualitas air di dalam tanah.
Kalau kita cermati kenapa bekasi mengalami krisis air yang begitu parah ketika kemarau panjang, penyebab utamanya adalah air kali di Bekasi tercemar air limbah pabrik hingga warnanya hitam pekat di bendungan Bekasi (Liputan 6.com/09/2023)
Air sungai yang telah tercemar membuat produksi air bersih terganggu, dan distribusi air bersih pun menjadi terganggu.
Yang terjadi penyaluran air bersih tidak bisa berjalan optimal.
Akhirnya masyarakat Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi pun, terpaksa menggunakan air yang ada seperti air selokan yang belum terjamin kualitasnya.Air yang belum terjamin kebersihannya dapat menimbulkan masalah baru bagi masyarakat, seperti timbulnya berbagai penyakit.Ini harusnya menjadi perhatian utama pemerintah. Semestinya pemerintah mampu mengolah air selokan yang digunakan masyarakat menjadi air bersih, dengan menggunakan teknologi yang dapat mengolah air selokan atau air laut menjadi bersih.Pada faktanya keberadaan air bersih masih menjadi masalah di masyarakat.Karena teknologi yang dapat mengolah air menjadi air bersih dan layak dikonsumsi masyarakat hanya digunakan oleh pelaku industri (perusahaan swasta) bukan di gunakan untuk kebutuhan rakyat.
Akhirnya masyarakat pun harus mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang sulit didapatkan, mereka mau tidak mau harus beralih ke air galon atau kemasan untuk mendapatkan air bersih yang dibutuhkan. Karena air galon atau kemasan yang beredar dikelola oleh swasta, ini menjadi persoalan baru bagi masyarakat, harga air galon atau kemasan makin hari makin mahal dan ini membuat pengeluaran rumah tangga meningkat. Mengingat daya beli masyarakat menengah terbatas. Jika pemerintah tidak dapat mengurai masalah ini sampai tuntas, ini berpotensi meningkatkan angka kemiskinan di negeri ini.
Terlebih air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, seharusnya tidak dikemas dan di jual oleh perusahaan-perusahaan swasta. Air yang dikemas dan dijual oleh perusahaan swasta menjadi bisnis yang menjanjikan dengan memanfaatkan kondisi krisis air bersih yang melanda masyarakat. Kapitalisasi air ini justru telah menimbulkan kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat.Air yang seharusnya menjadi kebutuhan pokok setiap individu, kini telah dikuasai oleh orang yang memiliki modal besar (oligarki).
Sumber air yang dikapitalisasi ini akan menimbulkan dampak yang panjang dan serius bagi kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang kurang mampu akan kesulitan mendapatkan air bersih, dan ini akan menimbulkan kesenjangan sosial ditengah masyarakat.Karena hanya orang yang punya banyak bisa mendapatkan air bersih dengan mudah, sementara masyarakat yang kurang mampu harus berperjuang keras untuk dapat menikmati air bersih yang menjadi kebutuhan poko.
Allah Swt berfirman,
"Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya."(Qs.Al-Mu'minun)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan air berdasarkan siklusnya untuk kebutuhan manusia. Pemerintah di dalam Islam akan memelihara sumber air agar tetap terjaga kelestariannya dengan cara membersihkan dan merawat sungai. Karena memelihara sungai-sungai besar merupakan kewajiban pemerintah dan yang digunakan untuk merawat sungai berasal dari kas negara (Baitul Maal) dan sumber air yang dirawat oleh pemerintah akan di manfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.
Sistem di dalam Islam tidak akan mengabaikan masalah kekeringan air yang di sebabkan oleh fenomena alami.Justru pemerintah di dalam Islam akan mengerahkan para ahli teknologi untuk menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang, agar air dapat dikelola dengan baik dan aman dari krisis air bersih sekali pun tinggal di daerah yang kering.
Bahkan pada masa pemerintah Abbassiyah, negara memiliki teknologi yang dapat menyalurkan air dalam bawah tanah yang di sebut (qanat) yang dapat menyuplai air di daerah gurun.
Selain itu Islam memiliki sistem yang jelas dalam pengelolaan sumber daya alam termasuk masalah air, karena air merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, sehingga menjadi kepemilikan umum.Jadi harus dikelola dengan bijaksana dan tidak dikapitalisasi oleh swasta. Swasta tidak boleh diberikan izin untuk dapat mengelola sumber daya alam yang dapat menghidupi hajat orang banyak termasuk air. Jika sumber air dikelola oleh swasta dan dikapitalisasi, masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih. Sumber air wajib dikelola oleh pemerintah, agar masyarakat mudah mendapatkan air bersih, bahkan pemerintah harus mampu menyediakan air bersih gratis dan berkualitas bagi masyarakat.
Untuk mengatasi masalah krisis air bersih agar tidak berkepanjangan pemerintah harus menerapkan sejumlah kebijakan sebagai berikut:
Pertama, pemerintah tidak boleh mengizinkan air di kuasai oleh beberapa individu atau swasta Rasulullah Saw bersabda,
"Ada tiga hal yang tidak boleh dihalangi dari masyarakat, air, padang rumput, dan api."
(Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah).
Hadits di atas artinya menjelaskan bahwa tidak boleh sejumlah individu, swasta, atau korporasi mengeksploitasi atau mengeksplorasi air bersih sebagai bisnis yang menjanjikan keuntungan pantastis Pemerintah harus mengontrol perusahaan swasta yang melakukan bisnis air, untuk memastikan bahwa air bersih dapat di nikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Kedua, negara wajib menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat, Pemerintah harus bekerja sama dengan para ahli teknologi untuk melakukan inovasi dan riset.Negara pun harus mampu mengurangi resiko bencana baik sebelum maupun sesudah bencana terjadi, dengan cara membuat rencana penanggulangan bencana, jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan atau krisis air bersih.Islam telah mencontohkannya pada masa kejayaannya yaitu pemerintah perupaya ngatasi masalah air dengan membuat bangunan irigasi dan kanal-kanal air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ketiga, pemerintah harus mampu berlaku bijak, setiap kebutuhan dasar individu dapat dipenuhi oleh negara tanpa melihat status ekonominya.
Krisis Air Bersih yang kerap kali terjadi berulang di negeri ini, seperti halnya yang terjadi di Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, karena pemerintah belum mampu meriayah umat, belum lagi sumber air yang dikapitalisasi, dan ini membuat negeri ini makin terpuruk. Jika air yang menjadi kebutuhan dasar (pokok) di kuasai oleh swasta, masyarakat menengah dan miskin akan kena dampak yang luar biasa.Ya itu akan sulit mendapatkan air bersih dan air bersih yang sudah dikemas akan menjadi beban rumah tangga.
Islam memandang masalah krisis air bersih ini hanya dapat terurai hingga tuntas jika syariat Islam diterapkan secara sempurna, air bersih harus dikelola oleh negara bukan swasta, karena air untuk kebutuhan hajat orang banyak, bukan untuk segelintir individu Semoga pemerintah menyadari bahwa solusi yang pas dan tepat untuk masalah krisis air bersih hanya dapat di atasi jika pemerintah menerapkan syariat Islam secara sempurna bukan sistem kapitalis. Karena dalam sistem Islam sudah ada jaminan setiap individu dapat menikmati hak dasar yang menjadi kebutuhan, salah satunya adalah masalah air bersih, mudah didapatkan dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Wallahu'alam bissawab
Posting Komentar