MANDULNYA HAM DALAM MENYUARAKAN PALESTINA
Oleh : Sri wijayanti
Didalam sistem demokrasi dikenal dengan kebebasan berpendapat, namun tidak berlaku bagi kaum muslim. Ketika umat Islam menyuarakan keadilan, seolah–olah mereka tidak pernah mendengar. Begitulah sistem demokrasi yang seyogyanya bukan berasal dari Islam, tetapi dari Barat. Akan tetapi, ketika yang menjadi korban bukan kaum muslimin, dunia akan menuntut keras, menghukum tegas, berteriak dengan lantang tentang Hak Azazi Manusia.
Begitulah yang terjadi pada kaum muslimin didunia, terutama Palestina. Semua mata dapat menyaksikan betapa keji dan kejamnya kejahatan yang dilakukan Israel dalam membombardir Palestina. Ini adalah Genosida. Namun, bagaimana sikap dunia? bagaimana sikap PBB? bagaimana sikap pemimpin negeri-negeri muslim? Mereka hanya diam, menutup mata, atau hanya sekedar mengecam, seolah mereka tidak berdaya untuk membantu kaum muslimin di Palestina.
Sebagaimana yang dikatakan OHCHR menyikapi setahun ini yang terjadi diPalestina, serangan keji yang sangat brutal. Dimana operasi militer Israel telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah pemboman selama setahun yang telah menewaskan lebih dari 42.000 oran gan meninggalkan sebagian besar diwilayah dalam reruntuhan. Menurut OHCHR“ cara permusuhan Israel, mungkin menyebabkan kehancuran penduduk palestina di wilayah paling utara gaza melalui kematian dan pengungsian.Metrotv/21/10/2024.
Sungguh, ini adalah kemandulan HAM, kelemahan PBB, bahkan pengkhianatan terbesar yang dilakukan Negara-negara muslim sebagai sesama saudara seiman dan seaqidah islam yang memiliki kekuasaan dan pasukan. Inilah bukti bahwa Negara manapun akan menjadi lemah dengan menerapkan sistem demokrasi. Oleh karena itu kaum muslimin tidak layak menjadikan sistem demokrasi sebagai asas dalam membangun sebuah Negara.
Negara Islam payung pelindung Umat Islam
Umat islam hanya dapat berlindung dibawah payung Negara islam dengan menerapkan sistem islam berdasarkan alquran dan as-sunnah. Dibawah panji Rasulullah, manusia terbaik sepanjang zaman, yang telah membuktikan dengan keberhasilan yang gemilang, mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat berakhlak mulia, membebaskan manusia dari perbudakan, bahkan menyelamatkan Negara dari peperangan. Sebagaimana permusuhan Antara kaum Aus dan khazraj, yang dikenal senantiasa berperang, kemudian disatukan dengan islam dalam persaudaraan.
Begitulah harusnya kaum muslimin, hanya berpegang teguh dengan islam. Umat islam harus bangun dan bangkit, tersadarkan dari tidur yang panjang. Palestina hanya akan diselamatkan dan diselesaikan dengan jihad, baik melalui jihad defensive maupun opensif dibawah Negara islam. Umat islam pernah menjadi Negara yang dperhitungkan, bahkan pasukan tentaranya sangat ditakuti oleh seluruh Negara.
Sebagaimana dikisahkan ketika ada wanita muslimah yang dinodai kehormatannya oleh orang Yahudi Bani Qoinuqa’ di Madinah, Nabi saw melindunginya, menyatakan perang kepada mereka dan mengusir mereka dari Madinah. Selama 10 tahun, tidak kurang dari 79 kali peperangan dilakukan nabi SAW, demi menjadi junnah bagi islam dan kaum muslim. Begitu juga para khalifah setelah Nabi saw, sebagaimana yang terjadi di masa pemerintahan era khilafah Abbasiyyah memenuhi jeritan wanita muslimah yang kehormatannya dinodai oleh tentara Romawi, melumat Amuriah yang mengakibatkan 9000 tentara Romawi terbunuh dan 9000 lainnya menjadi tawanan.
Oleh karena itu, memperjuangkan dan membela Palestina merupakan amal yang sangat luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan untuk mereka yang turut serta membela Palestina. Sudah saatnya Negari-negeri islam bersatu dan menyelamatkan Palestina. Ikut serta berjuang atau tidak, kemenangan islam di Palestina adalah sebuah kepastian. Hanya menunggu datangnya pertolongan dan kemenangan dari Allah swt.
Posting Komentar