-->

Membangun Potensi untuk Kebangkitan Peradaban

Oleh : Asma Nadhirotul Ilmi

FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya.

Menurut survei Royal Society for Public Health di Inggris, sekitar 70% remaja mengalami perasaan FOMO akibat aktivitas di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat. Mereka merasa tertekan ketika melihat teman-teman mereka bersenang-senang atau mencapai sesuatu yang belum mereka lakukan.

FOMO juga berkontribusi pada menurunnya kualitas tidur di kalangan remaja. Banyak remaja merasa terdorong untuk terus memeriksa ponsel mereka hingga larut malam agar tidak ketinggalan informasi atau aktivitas teman-teman mereka di media sosial. Menurut sebuah studi dari Journal of Adolescence, penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan gangguan tidur, yang berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.

Potensi Generasi Z yang Terabaikan

Dampak dari gaya hidup FOMO ini sangat merugikan, karena berdampak pada pengabaian potensi generasi Z untuk berprestasi dan berkarya dengan lebih baik. Waktu dan energi mereka banyak terbuang hanya untuk mengejar kesenangan sesaat, dibandingkan dengan melakukan hal-hal produktif yang dapat membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Lebih parahnya lagi, FOMO menghalangi potensi mereka sebagai agen perubahan menuju kebaikan.

Padahal, pemuda selalu memiliki peran penting dalam sejarah perubahan sosial. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memberikan contoh tentang pemuda yang berani mengambil sikap dan berjuang untuk kebenaran. Salah satunya adalah kisah Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda yang mempertahankan keimanan mereka meskipun menghadapi ancaman besar dari penguasa yang zalim. 

“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka.”
(QS. Al Kahfi: 13).

Ini menunjukkan betapa besarnya potensi pemuda ketika mereka diarahkan untuk menegakkan islam.

Islam sebagai Solusi: Mengarahkan Potensi Generasi Z

Islam memandang pemuda sebagai kekuatan yang sangat dibutuhkan umat. Dalam ajaran Islam, pemuda memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan menuju kebangkitan Islam. Dalam sejarah Islam, banyak tokoh-tokoh besar yang berperan dalam kebangkitan umat adalah para pemuda, seperti Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid dan lainnya.

Islam memiliki sistem terbaik yang dapat melejitkan potensi generasi Z, dengan mengarahkan mereka untuk hidup sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah dan mempersembahkan karya terbaik untuk umat.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Dengan hidup sesuai syariat Allah, generasi muda dapat terbebas dari pengaruh buruk FOMO dan terhindar dari gaya hidup yang tidak bermakna. Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan, antara dunia dan akhirat, antara kerja keras dan ibadah, serta antara hak dan kewajiban. Dalam ajaran Islam, kesuksesan sejati adalah meraih ridha Allah.

Rasulullah bersabda: 
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang miskinmu, waktu luangmu sebelum datang sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim).

Hadis ini menjadi pengingat penting bagi generasi muda untuk memanfaatkan masa muda mereka dengan sebaik-baiknya untuk berbuat baik dan berkontribusi bagi kemajuan umat.

Sebagai generasi muda Islam, mari kita jauhi gaya hidup yang hanya mengejar kesenangan sesaat dan popularitas semu. Saatnya kita hidup sesuai dengan syariat Allah, yang akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Mari kita manfaatkanh potensi kita untuk membangun kembali peradaban Islam yang gemilang, dengan menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi umat. Hanya dengan kembali pada Islam, kita dapat mencapai kesuksesan sejati yang Allah janjikan kepada kita sebagai hambanya.