-->

Mengaktivasi peran Gen-Z dalam perjuangan menegakkan Islam kaffah

Oleh : Andi Inas Humaerah
(Aktivis Muslimah) 

Generasi Z (Gen Z) adalah generasi yang lahir tahun 1995 sampai tahun 2010. Generasi yang lahir di era modern dengan kemajuan teknologi yang canggih. Generasi ini memiliki peran penting dalam membawa perubahan.

Namun kondisi Gen Z saat ini sangat memprihatinkan akibat berbagai tantangan hidup yang dilaluinya.

Laporan Kementerian Kesehatan Indonesia mengungkapkan bahwa 6,1% penduduk berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Fakta lain menunjukkan bahwa lebih dari 15,5 juta remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, khususnya terkait kecemasan dan depresi. (kumparan.com,21/10/2024).

Berbagai persoalan yang terjadi seperti kasus bunuh diri, angka pengangguran yang membengkak, serta gaya hidup konsumerisme dan hedonisme yang merajalela, memberikan gambaran adanya problem kerapuhan mental generasi muda. Ini menunjukkan bahwa Gen Z dalam kondisi darurat. 

Angka pengangguran di kalangan Generasi Z (Gen Z) di Indonesia sebagaimana ditulis jawapos (23/10/24), telah mencapai titik kritikal, dengan 9,9 juta orang, atau sekitar 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun, masih belum memiliki pekerjaan yang stabil.

Faktor utama penyebab tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z adalah ketakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri. Akibat Ketiadaan pekerjaan yang layak ini kian memperburuk krisis kesehatan mental yang telah melanda, tercermin dari data tragis bahwa setiap jam, 83 orang di Indonesia mengakhiri hidupnya, dan sebagian besar dari mereka adalah anak muda sebagaimana ditulis kompas.com, (10/9/2024).

Selain itu, Gen Z juga terjebak dalam arus besar gaya hidup rusak, mulai dari FOMO, game online, judi online (judol), seks bebas, konsumerisme, dan hedonisme. Berbagai masalah yang dialami Gen Z adalah dampak dari sistem demokrasi kapitalisme yang banyak melahirkan aturan rusak. Generasi muda kehilangan identitas diri dan tujuan hidupnya Sehingga melahirkan tingkah laku dan pola pikir yang jauh dari islam. Kehidupan kapitalis membuat Gen Z lupa akan tujuan penciptaannya, mereka disibukkan untuk mencari materi dan kesenangan sesaat.

Di sisi lain, sistem ini membuat negara lepas tanggung jawab dalam menjamin pemenuhan kebutuhan generasi muda. sedikitnya peluang pekerjaan yang diberikan oleh negara serta biaya pendidikan yang mahal lagi-lagi mengurangi kesempatan generasi dalam mengoptimalkan potensinya. Alhasil, Gen Z malah mengalihkan potensinya pada pekerjaan yang haram seperti judi online.  

Maka sudah jelas bahwa sistem ini memandulkan potensi generasi muda sebagai agen perubahan, termasuk membangun sistem kehidupan yang shahih. Demokrasi menjauhkan Gen Z dari perubahan hakiki dengan Islam kaffah, padahal hanya dengan sistem Islam generasi dan umat manusia akan selamat. Penerapan sistem demokrasi dengan akidah sekuler nya telah merusak generasi. Demokrasi telah membajak potensi pemuda hanya sekedar untuk menopang sistem ekonomi kapitalisme, mengikuti arahan barat penjajah melalui dunia pendidikan yang berbasis kerja dan pengejar materi. Demokrasi telah menipu gen Z. Menjadikan gen Z sebagai agen penjaga demokrasi dengan melibatkan mereka sebagai pemilih pemimpin dalam pemilihan umum demokrasi. 

Akibatnya gen Z kehilangan pemikiran kritis terhadap sistem rusak yang telah diterapkan atas mereka. Yang menimbulkan penderitaan dan semua persoalan manusia dan generasi. Gen Z tidak lagi peduli dengan kondisi negeri yang terpuruk dan terjajah akibat penerapan sistem demokrasi kapitalisme. Gen Z tidak peduli masalah agama dan akidahnya serta nasib kaum muslimin diseluruh negeri muslim yang sedang tertindas apalagi genosida yang dilakukan oleh penjajah Israel laknatullah dan sekutunya yaitu kaum kuffar berupa negara kapitalis penjajah terhadap saudara muslim Palestina, Gaza. Gen Z benar-benar terlelap tidur dengan tipuan palsu dunia yang menyenangkan. Pemuda dan generasi ini tidak faham akan perubahan hakiki yang akan menyelamatkan generasi dan umat manusia yaitu perubahan secara mendasar yaitu islam kaffah.

Maka untuk itu, gen Z membutuhkan adanya partai yang akan membina Gen Z secara shahih yang mendorong terbentuknya gen Z berkepribadian Islam, yang akan membela Islam dan membangun peradaban islam. 
Wallahualam bissawab