-->

Penjajahan Zionis Israel, Bukti Dunia Tak Berdaya

Oleh : Henise

Serangan Israel yang kian masif terhadap Palestina, khususnya di wilayah Gaza, menjadi sorotan tajam dalam konteks kemanusiaan dan politik global. Di tengah kekerasan yang terus terjadi, banyak negara dan lembaga internasional seakan tak berdaya memberikan respon konkret untuk melindungi rakyat Palestina. Fenomena ini memicu perdebatan mengenai alasan dan faktor yang membuat dunia, khususnya lembaga-lembaga besar seperti PBB, tidak mampu menghentikan tindakan brutal yang dilakukan oleh Zionis Israel.

Kekuatan Zionis dalam Sistem Global

Kekuatan yang dimiliki Israel bukan hanya berasal dari kapabilitas militer, tetapi juga dari dukungan politik yang kuat, terutama dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat. Sejak berdirinya Israel, dukungan ini telah menjadi faktor utama yang memungkinkan mereka bertindak hampir tanpa batas di Palestina. Amerika Serikat, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, sering kali menjadi penghalang utama bagi upaya dunia internasional dalam menghentikan konflik yang terjadi. Hal ini membuat berbagai resolusi atau tindakan terhadap Israel sering kali mengalami kebuntuan.

Peran Dunia Internasional: Sebatas Kecaman Tanpa Tindakan

Dalam banyak kesempatan, negara-negara mayoritas Muslim dan bahkan negara-negara Eropa kerap mengecam kekerasan yang dilakukan Israel. Namun, kecaman ini sebagian besar tidak diiringi oleh tindakan konkret yang dapat mengakhiri konflik tersebut. Negara-negara Muslim, termasuk Indonesia, menunjukkan solidaritasnya melalui bantuan kemanusiaan. Namun, upaya ini kerap terkendala oleh berbagai batasan akses di jalur Gaza dan tindakan keras militer Israel. Selain itu, peran Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai penjaga perdamaian internasional sering kali terbatas pada pernyataan atau resolusi yang tidak memiliki kekuatan nyata untuk menekan Israel.

Kepentingan Ekonomi dan Politik di Balik Konflik

Konflik yang berkepanjangan di Palestina juga dipandang sebagai akibat dari kepentingan ekonomi dan politik negara-negara besar. Deklarasi Balfour di awal abad ke-20 menunjukkan keterlibatan Inggris dalam menciptakan negara Israel. Sejak saat itu, hubungan antara negara-negara Barat dan Israel semakin kuat, terutama dalam hal ekonomi dan teknologi. Hal ini menciptakan suatu sistem yang kompleks, di mana tindakan Israel terhadap Palestina sering kali dibiarkan karena dianggap menguntungkan dari perspektif strategis bagi negara-negara Barat.

Solusi dan Jalan Ke Depan

Di tengah kebuntuan dunia internasional, solusi Islam mengemuka sebagai alternatif yang berfokus pada keadilan dan kemanusiaan. Islam mengajarkan pentingnya persaudaraan umat Muslim secara global (ukhuwah Islamiyah), yang menuntut negara-negara Muslim untuk bersatu dan bertindak secara kolektif dalam menghadapi konflik ini. Solusi ini mengusulkan pendekatan solidaritas yang lebih kuat di antara negara-negara Muslim, di mana mereka tidak hanya memberikan dukungan materi, tetapi juga memanfaatkan kekuatan diplomatik secara lebih strategis.

Selain itu, Islam mengusulkan sistem pemerintahan yang berlandaskan pada keadilan universal yang ditopang oleh syariat, dengan melibatkan kepemimpinan yang bertanggung jawab dalam menegakkan hak-hak rakyat. Dalam konteks ini, konsep khilafah dapat menjadi simbol bagi upaya membangun kekuatan politik dan militer yang kuat demi melindungi umat Islam dan mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Kebisuan dunia dalam merespons agresi Israel menunjukkan adanya krisis dalam sistem internasional saat ini. Sementara itu, solusi Islam menawarkan pendekatan alternatif melalui persatuan dan kepemimpinan yang berlandaskan prinsip keadilan dan kemanusiaan. Implementasi solusi ini menuntut komitmen kuat dari negara-negara Muslim untuk bersama-sama menghentikan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Wallahu a'lam