-->

POTRET BURAM REMAJA DI SISTEM KELAM

Oleh : Zahra K.R (Aliansi Penulis Rindu Islam)

Beberapa waktu yang lalu masyarakat Indonesia kembali disuguhkan dengan kabar berita yang tak mengenakkan hati. Beberapa pemuda di Semarang terlibat tawuran yang diduga mereka adalah sekelompok gangster. Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh kabar media detik.com tepatnya pada tanggal 20 September 2024 bahwa Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) telah mengungkapkan jika banyak dari anak yang masih dibawah umur terlibat dalam aksi tawuran. Sementara, catatan detik Jateng dari jumpa pers Polrestabes Semarang terkait alasan yang mendasari aksi tawuran itu terjadi salah satu adalah dari pengakuan pelaku yang menyebutkan jika ada yang menantangnya di media sosial.

Tawuran antar gangster tersebut tak hanya berimbas pada kedua belah pihak yang saling beradu, namun juga berimbas pada orang lain yang tak bersalah. Seperti yang dialami oleh salah satu dari mahasiswa Udinus yang meninggal dunia akibat salah sasaran. Sementara, pelaku tawuran tersebut mengaku jika aksinya berawal dari saling tantang di media sosial. Selain itu, pelaku keributan lainnya yang juga anggota gangster juga mengaku jika tawuran yang mendasarinya adalah akibat dari saling tantang di live Instragram dari gangster lain dimana pada saat itu dia sedang dalam kondisi mabuk dan tidak memiliki kegiatan (gabut). Sementara, beberapa hari yang lalu Polrestabes berhasil mengamankan puluhan anggota gangster dari lima kejadian berbeda dan diantaranya ada 49 anak dibawah umur yang terlibat didalamnya (Detik.com 20/09/2024).

Pada saat yang sama tanggal 20 September 2024, kabar media dari Metrotvnews.com juga mengkabarkan jika polisi berhasil menyelidiki video tawuran bersenjata tajam yang terjadi di Boyolali. Disana dikabarkan jika terdapat sebuah video yang diduga telah memuat aksi tawuran beredar viral di media sosial dan grup percakapan dan sejumlah pelaku tawuran tersebut sedang membawa senjata tajam. Video tersebut direkam oleh seorang pengendara kendaraan roda empat yang terpaksa menghentikan kendaraannya akibat peristiwa tersebut. Video tersebut menampakkan adanya aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok dan sebagian dari mereka membawa senjata tajam.

Video tersebut tentunya mengundang banyak perhatian dan komentar dari warganet. Diantaranya meminta agar aparat kemanan segera menindak pelaku dari aksi tawuran tersebut. Saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut secara intensif. Namun, disisi lain ia menyebut jika Polres Boyolali belum menerima laporan terkait kasus tersebut. (Metrotvnews.com 20/09/2024)

Dua hari kemudian, kabar media dari rri.co.id pun juga merilis berita tepatnya pada tanggal 22 September 2024. Disana dikabarkan jika Polsek Cidaun Cianjur telah berhasil mengamankan belasan anggota geng motor yang diduga hendak tawuran pada hari minggu (22/09/2024) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB di Jalan Raya Cibuntu Desa Cisalak kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur. Dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu bilah pisau, satu bilah golok, dan kendaraan roda dua.

Beberapa menit kemudian, kabar media dari medan.tribunnews.com juga merilis kabar berita dimana disana dikabarkan bahwa polisi telah berhasil menangkap satu anggota geng motor yang hendak melakukan aksi tawuran di Jalan Durung, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Remaja yang masih dibawah umur tersebut mengaku jika dirinya adalah salah satu anggota geng motor. Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mengatakan bahwa remaja tersebut bersama teman-temannya berencana melakukan aksi tawuran dengan geng motor lain di Hamparan Perak. Sementara, barang bukti yang ditemukan yakni satu buah celurit, satu parang berbentuk gergaji dan dua parang panjang. (Medan.tribunnews.com 22/09/2024)

Kriminalitas yang terus terjadi dan terus dilakukan oleh generasi muda saat ini tentunya ada faktor pemicunya. Diantaranya lemahnya kontrol diri, krisis identitas, disfungsi keluarga dan tekanan ekonomi ataupun tekanan kehidupan di sistem saat ini, lingkungan yang rusak termasuk pengaruh media yang tidak terkontrol dengan baik dan kegagalan dalam pendidikan, serta lemahnya hukum dan penegakkannya dalam sistem kehidupan saat ini.

Hal ini terjadi akibat buah dari penerapan sistem kapitalis sekuler yang tidak memanusiakan manusia, aturan yang diembannya tidak mampu memberikan kemaslahatan bagi setiap warga negara apalagi memberikan solusi yang tepat bagi setiap permasalahan kehidupan manusia, bahkan sistem tersebut justru merusak budaya dan pemikiran, juga lebih parahnya lagi telah menjadikan negara abai terhadap berbagai tugas yang diembannya salah satunya adalah tugas untuk membentuk generasi berkepribadian mulia. Penerapan sistem kapitalisme sekuler telah berhasil menciptakan mimpi buruk bagi generasi muda sehingga potret kehidupan yang mereka jalani tampak kelam dan menyedihkan.

Berbeda dengan sistem Islam. Islam dengan seperangkat aturannya yang lengkap dan paripurna memiliki sistem pendidikan yang terbaik. Sistem pendidikan Islam mampu menghasilkan generasi yang memiliki kepribadian mulia sehingga mampu mencegahnya sebagai pelaku kriminal dan mendidik mereka agar mereka mampu mengontrol diri mereka dengan baik. Sistem Islam juga akan memberikan lingkungan yang kondusif baik dalam keluarga, masyarakat, maupun kebijakan negara yang akan menumbuhsuburkan ketaqwaan dan mendorong produktivitas para pemuda.

Selain itu, dengan dukungan dari sistem Islam yang lainnya akan melahirkan generasi hebat yang mengarahkan potensinya untuk berkarya dalam kebaikan, mengkaji Islam juga mendakwahkannya serta terlibat dalam perjuangan Islam nan Mulia yang mampu memberikan rahmat bagi seluruh alam. 

Negara dalam Islam juga akan membangun sistem yang menguatkan fungsi keluarga dengan menerapkan aturan yang menjamin kesejahteraan bagi setiap warga negaranya dan sistem lain yang menguatkan fungsi kontrol masyarakat. Negara juga menyiapkan kurikulum pendidikan terbaik dalam keluarga sehingga terwujud keluarga yang harmonis, yang senantiasa memberikan pengaruh positif dalam keluarga termasuk bagi anak-anak yang tumbuh didalamnya serta bagi lingkungan sekitar.

Alhasil, generasi muda yang tumbuh pun akan menjadi generasi harapan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi agama, umat, dan negara. Waktu mereka telah tersibukkan untuk mengisi hari demi hari mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dan berpahala hingga tidak ada celah untuk melakukan tindak kriminal maupun kemaksiatan. Sehingga, kehidupan yang dijalani pun akan menjadi kehidupan yang damai, tenang dan nyaman. Dan tentunya, kehidupan seperti ini hanya terdapat dalam sistem Islam.

Wallahu a'lam bish shawwab.