Hantaman Badai PHK Makin Dahsyat Terasa
Para pekerja yang terkena PHK dari 2023 sebanyak 42.277, meningkat per 26 September 2024 menjadi 52.993 pekerja. Tentunya menjadi hantaman badai PHK yang semakin dasyat.
Hal tersebut diungkap Mubalighah Kota Depok, Ustadzah Ummu Raisa dalam Kajian Muslimah Tematik: Asa Rumah Tangga di Tengah Gempuran PHK, Ahad, (3/11/2024) di Masjid Al-Ikhlas, Depok.
Ummu Raisa pun menambahkan, beberapa fakta dampak dari dasyatnya PHK tersebut memicu perceraian karena suami tidak lagi bekerja, ibu rumah tangga menjadi stres, menjadi PR besar tim ekonomi pemerintahan saat ini, dan kriminalitas meningkat.
“Hantaman badai PHK terjadi karena kurang kompetensi sehingga sulit bersaing, banjirnya barang impor berakibat banyak usaha yang gulung tikar, dan adanya regulasi atau peraturan yang berlaku untuk perizinan tenaga kerja asing (TKA) semakin mudah, sehingga PHK mudah tetapi pesongan murah,” jelasnya di hadapan puluhan peserta.
Tak hanya itu, Ummu Raisa juga mengungkapkan akar permasalahan utama adanya hantaman badai PHK tersebut adalah diterapkannya sistem sekuler kapitalisme, yakni adanya pemisahan agama dalam pengaturan kehidupan.
“Penerapan sistem kapitalisme berakibat menihilkan peran pemerintah, individu atau swasta bebas mengusai SDA sehingga menguntungkan pengusaha, mengabaikan hak-hak pegawai, serta mengutamakan keuntungan impor, abai terhadap kesejahteraan masyarakat dan ketersediaan lowongan pekerjaan,” pungkasnya.[]Ayyuhanna Widowati
Posting Komentar