-->

Kurikulum Generasi Cemerlang Akan Lahir Dari Sistem Islam


Oleh : Lia Asani

Disistem kapitalis sekuler saat ini, pergantian pemimpin dibarengi dengan pergantian kurikulum pendidikan, seolah sudah lumrah terjadi dibeberapa negara, terutama di Indonesia. Katanya, tujuannya adalah untuk memperbaiki kekurangan dari kurikulum sebelumnya.

Pada faktanya, semakin kekurangan itu diperbaiki, semakin banyak keluhan dari para pengajar, baik dari kualitas kurikulumnya maupun hasil dari kurikulum tersebut, yang justru mencetak generasi yang tertinggal.

Seperti kasus baru-baru ini yang terjadi disebuah sekolah menengah pertama, seorang guru SMP mengeluh, ada sejumlah siswanya yang belum bisa membaca hingga Kelas 7 dan tetap naik kelas meski nilai akademiknya buruk. (kompas.com 24/09/24)

Hal ini tentu jauh dari tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, karena bukan saja tidak bisa berkontribusi banyak dalam kemaslahatan ummat, generasinya justru mundur, baik moral maupun akademiknya. Sedangkan, para ilmuwan yang meneliti tidak juga difasilitasi negara.

Padahal, generasi ummat adalah aset masa depan, sedang pendidikannya adalah lentera. Dalam sejarah kejayaan islam, telah terbukti lahirnya generasi emas serta ilmuwan-ilmuwan hebat yang mampu membawa kemajuan dalam riset dan teknologi serta mencetak pemimpin-pemimpin unggul yang taat syariat hanya lahir dalam sistem Islam.

Ahli matematika, adalah seorang ulama sekaligus ilmuwan islam yang bernama Muhammad Ibnu Al-Khawarizmi. Ibnu Sina, dikenal sebagai bapak kedokteran modern. Abbas Ibnu Firnas, penemu teknologi pesawat terbang.

Aljazari, penemu robot pertama kalinya. Ulama hebat Al-Idrisy menciptakan bola dunia. Ilmuwan dapat meneropong bintang, menciptakan lensa kacamata, berasal dari Ibnu Al-Haitami sebagai bapak optik modern. Serta masih banyak yang lainnya. Mereka dikenal disetiap zaman, karena penemuan teknologinya bisa dikembangkan dan dimanfaatkan hingga saat ini.

Maka, tidak mustahil jika kembali pada sistem islam, bukan hanya politik dan budaya yang dibenahi, namun juga teknologi dan pendidikannya akan mencetak generasi unggul, generasi cemerlang yang bukan hanya hebat dalam bidang keilmuwan, namun juga taat akan syariat dan sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk agama dan kemaslahatan ummat.