-->

Panggilan Palestina, Panggilan Persatuan

Oleh : Syamsam, S.S.,M.Si
(Alumni Kajian Timur Tengah dan Islam, UI)

Makin memanas, Genosida yang terjadi di Palestina tak kunjung usai. Agresi militer Israel semakin menjadi jadi.Israel kembali menggempur wilayah Gaza menewaskan warga Palestina. 2 serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza utara telah menewaskan 84 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak. Dalam serangan terbarunya di Gaza utara dan tengah, 25 orang dilaporkan tewas.

Di tengah kecaman dunia Internasional, serangan Israel justru terus menerus terjadi. 

Hal ini menjadi bukti "pembantaian/genosida", anak-anak dan perempuan menjadi korban yang paling banyak. Selain itu, pada saat pengepungan dan pengeboman kondisinya tidak ada petugas pertahanan sipil, layanan medis atau layanan bantuan lainnya yang tersedia sedangkan bom terus menerus berlanjut diledakkan.

Hal ini menjadi pemusnahan massal rakyat Palestina yang telah nyata merupakan kebijakan pemerintah entitas Yahudi yang didukung oleh negara sekutunya AS, Prancis, Inggris, Jerman dan lainnya.

Sebagaimana Byang diungkapkan oleh menteri Warisan Israel Amihay Eliyahu, tahun lalu melontarkan opsi nuklir sebagai bagian serangan militer yang berlangsung di Gaza. Tidak hanya itu, salah seorang tokoh Yahudi, Rabbi Eliyahu Mali, meminta murid-muridnya yang bertugas di Pasukan Pendudukan Israel (IDF) untuk membunuh semua orang di Gaza baik anak-anak maupun perempuan. 

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Gebreyesus, menyebut setiap 10 menit satu anak-anak terbunuh di Gaza. Hal ini menjadi duka yang mendalam dan kepedihan yang teramat. Derita muslim di Gaza maupun seluruh rakyat Palestina menjadi derita seluruh kaum muslimin yang wajib dipedulikan dan fikirkan. Sebagaimana Sabda Nabi SAW, "Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak boleh mengkhianati, mendustai dan menelantarkan saudaranya (HR at-Tirmidzi)

Hadits ini menjadi pengingat bagi seluruh kaum muslimin di dunia. Kenyataan Genosida yang terus berlanjut di Palestina, tidak cukup hanya dengan bermain retorika, mengutuk bahkan menghimbau kekejaman Zionis Israel saja. Sebab nyatanya ucapan dan himbauan itu hanya dianggap omong kosong bagi Israel yang tidak memiliki kekuatan yang patut untuk ditakuti.

Oleh karena itu, menyadari bahwa tercerai berainya persatuan kaum muslimin akibat sekat nasionalisme menjadi penyebab hilangnya sikap peduli dan kemauan untuk saling tolong menolong sesama saudara seiman. Selain itu, para pemimpin kaum muslimin terbelenggu dan memberikan loyalitas dan kepercayaan kepada negara-negara sekutu Israel dan lembaga -lembaga internasionalnya sehingga pemimpin kaum muslimin mau tidak mau ikut dengan aturan dan keputusan yang sebenarnya menjadi jalan untuk mendukung kepentingan kepentingan mereka termasuk yang terjadi di Palestina agar wilayah Palestina diserahkan ke Israel seutuhnya. Walhasil, para pemimpin dunia Islam akan menjadi penguasa boneka yang tunduk pada arahan politik mereka. 

Dan hal yang terpenting bahwa kaum muslimin di seluruh dunia mengalami keterpurukan dan penindasan akibat ketiadaan kepemimpin yang satu untuk menolong dan melindungi rakyatnya.

Menyadari pentingnya dan urgennya persatuan diantara kaum muslimin dengan satu kepemimpinan yakni Khilafah Islamiyyah, sebagai institusi yang ditunjuk oleh syariah untuk mengurus ummat. Melalui penerapan hukum-hukum Islam, yang bertugas melindungi kaum Muslim dari berbagai Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad Saw : "Sungguh Imam (Khalifah) adalah perisai; orang-orang berpegang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya" (HR Muslim). 

Hal ini telah tercatat dalam sejarah dan menjadi jalan mewujudkan persatuan kaum muslimin hingga kelak akan membebaskan Palestina sebagaimana pembebasan yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab dan Panglima Perang Salahuddin Al Ayyubi. Apa yang terjadi di Palestina menjadi pengingat kaum muslimin untuk kembali mengingat sejarahnya, sebab panggilan Palestina sejatinya panggilan persatuan demi mewujudkan pembebasan Palestina dari Zionis Israel dan penderitaan kaum muslimin di seluruh dunia.

Wallahu a'lam bisshawab.