-->

Sistem Kapitalis Ciptakan Kesehatan Mental Remaja Kian Terkikis


Oleh : Riani Kusmala Dewi

Kesehatan mental generasi muda, terutama di kota-kota besar, kini menjadi isu global yang mendesak. Termasuk di Indonesia, isu kesehatan mental nampaknya sudah seharusnya menjadi perhatian lebih bagi seluruh kalangan, termasuk oleh negara.

Dalam lingkungan perkotaan yang semakin bersifat individualis dan penuh tekanan, kesehatan mental terutama di kalangan remaja sering kali terganggu. Padahal, masa remaja adalah periode emas untuk berdedikasi dan masa pembentukan kepribadian yang baik. Jika kesehatan mental remaja terjaga, mereka akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup, produktif, dan menjalankan peran positif dalam keluarga, masyarakat, serta agama. Sayangnya, isu kesehatan mental tidak mendapatkan perhatian dan penanganan serius oleh negara. Akibatnya, kasus bunuh diri di kalangan remaja semakin marak.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (28/10/2024), baru-baru ini sebuah tragedi terjadi di Kota Bekasi, di mana seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun ditemukan meninggal di area parkir sebuah mal. Diduga ia melompat dari rooftop bangunan tersebut. Dia meninggalkan secarik kertas dengan pesan yang menunjukkan betapa ia tengah dilingkupi perasaan kesedihan mendalam dan rasa gagal.

Kasus ini menggambarkan betapa kritisnya persoalan kesehatan mental pada generasi muda saat ini. Gangguan kesehatan mental pada generasi muda disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya keluarga, lingkungan, dan ekonomi.

Stres berat yang dialami remaja secara terus-menerus, perundungan, perasaan kesepian karena minimnya interaksi antaranggota keluarga, lingkungan tempat tinggal yang tidak kondusif, serta masalah ekonomi semakin memperparah kesehatan mental remaja. Di samping itu, mereka juga terpapar konten berbahaya di media sosial, memiliki pemahaman agama yang minim, serta cenderung melakukan diagnosis sendiri terhadap keadaan mereka, sehingga menduga-duga bahwa mereka mengidap gangguan mental tertentu hanya bermodal pencarian di mesin pencari Google tanpa perhatian dari profesional, baik psikolog maupun dokter kejiwaan.

Yang paling utama, gangguan kesehatan mental remaja dipengaruhi oleh sistem kapitalisme yang menciptakan pendidikan sekuler yang sering kali tidak mendukung pembentukan karakter yang kuat dan memisahkan agama dari kehidupan para remaja. Terlebih lagi, kurangnya kontrol keluarga dan negara terhadap tayangan yang ditonton para remaja membuat mereka terpapar ide-ide buruk seperti hedonisme, konsumerisme, dan individualisme. Nilai-nilai tersebut, tanpa disadari, mendorong generasi muda untuk hidup dalam kompetisi, gaya hidup mewah, dan orientasi materi, yang mengikis kepedulian sosial, membuat remaja kufur nikmat, serta meningkatkan rasa kesepian. Dalam jangka panjang, ini membuat remaja merasa terasing dan sendirian di tengah hiruk-pikuk perkotaan.

Karena masalah ini bersifat sistemik, maka solusinya juga perlu bersifat sistemik dan menyeluruh. Gaya hidup yang didorong oleh kapitalisme sekuler tampaknya menciptakan tekanan yang besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk pada kesehatan mental generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan perubahan yang mendasar untuk menciptakan sistem yang lebih memanusiakan manusia, menghentikan penyembahan manusia kepada selain Allah, dan mendorong kesejahteraan psikologis.

Islam, sebagai agama sekaligus sistem hidup yang sempurna dan menyeluruh, memberikan panduan untuk berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam ajarannya, Islam tidak hanya menawarkan tatanan sosial yang kondusif, tetapi juga sistem ekonomi dan nilai-nilai pergaulan yang memperkuat ikatan sosial dan mengurangi tekanan mental. Misalnya, melalui ekonomi yang adil dan sistem sosial yang membangun solidaritas, Islam mendukung kesehatan mental dengan menciptakan lingkungan yang stabil dan aman secara emosional, berlandaskan iman, saling peduli, saling menasihati dalam kebaikan, dan mencegah dari keburukan.

Dengan menerapkan nilai-nilai Islam sebagai prinsip kehidupan yang utuh, diharapkan kesehatan mental generasi muda bisa lebih terjaga di tengah tekanan zaman. Islam menekankan pentingnya kebersamaan, saling tolong-menolong, serta menjauhkan masyarakat dari pola hidup yang penuh persaingan dan kesenjangan. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung perkembangan mental generasi muda di era modern ini.

Seperti yang terjadi pada masa silam, saat Islam diterapkan secara kafah dalam sebuah institusi negara, tercatat nama-nama kalangan muda yang mengharumkan nama Islam. Kaum muda berfokus pada perbaikan diri, lingkungan, dan negara, yang tidak hanya taat kepada Allah, tetapi juga berguna bagi kehidupan dunia, di mana pada masa itu banyak sekali ilmuwan dari kalangan muda.

Oleh karena itu, kesehatan mental remaja dapat benar-benar terjaga jika Islam diterapkan secara total oleh manusia, karena Islam adalah agama yang memuaskan akal dan menenteramkan hati. Islam adalah solusi atas setiap permasalahan manusia, termasuk permasalahan kesehatan mental yang kian parah di masa kini.

Wallahu a‘lam