-->

Zionis Merajalela, Dunia Tak Berdaya?


Oleh : Vivi Yude

Setahun sudah zionis Israel secara terang-terangan meluluhlantahkan bumi Gaza. Tidak puas dengan hasil rampasan wilayah yang mereka akui saat ini. Zionis Israel ingin memusnahkan warga Palestina dengan menghalalkan segala cara.

Genosida yang terjadi di Palestina mengundang banyak reaksi dari penjuru dunia. beberapa negara mengadakan unjuk rasa untuk menghentikan genosida yang terjadi. Namun, tak pernah ada yang berhasil untuk menghentikan zionis membombardir Palestina. Rakyat sipil, anak-anak, dan wanita menjadi korban-korban kekejaman zionis.

Selain Palestina, Lebanon dan Iran pun menjadi sasaran bagi zionis Israel. Tidak tepat sasaran. Lagi-lagi yang menjadi korban adalah warga sipil. PBB tidak pernah bisa menghentikan kekejaman zionis. Tidak ada yang berani bersatu untuk menghentikan zionis yang mulai merajalela.

Kementrian Kesehatan Lebanon juga mengatakan korban kekejaman Israel yang tewas di Lebanon telah meningkat. Sejak Oktober 2023 melonjak menjadi 2.634 dalam beberapa minggu terakhir. Sekitar 41 orang tewas dan 133 orang luka-luka dalam 24 jam terakhir. (25 Oktober 2024).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan keprihatinannya terhadap serangan Israel ke Iran. PBB juga menginginkan serangan-serangan di negara Timur Tengah segera dihentikan. Serangan yang memanas di Timur Tengah diharapkan agat tidak meluas dan menjadi perang regional.

Sekretaris Jendral PBB, Antonio Gutteres, menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat di Gaza dan Lebanon harus menghentikan aksi militer dan mencegah perang regional yang lebih luas. _(Antaranews)_

PBB Tidak Berdaya, Gaza Semakin Krisis

Resolusi Majelis Umum PBB 181/1967 merupakan awal keterlibatan PBB dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Beberapa resolusi-resolusi lainnya pun menyusul. Namun, konflik antara Israel dan Palestina masih terus terjadi. PBB tidak berdaya kuat dalam menangani hal tersebut.

Resolusi Majelis Umum PBB yang berupa imbauan dan seruan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan hanya memiliki kekuatan moral dan politik saja. Hal ini menyebabkan lemahnya kontribusi PBB dalam penegakkan hukum dengan apa yang telat terjadi di Palestina. Bukan perang melainkan genosida.

Israel yang mengabaikan imbauan tersebut karena tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat semakin merajalela dengan terus menyerang Gaza Utara. Krisis pun terjadi di Gaza Utara karena serangan hebat tentara Israel berlangsung selama berminggu-minggu.

Joyce Msuya, pejabat senior sementara PBB, mengungkapkan, "Rumah sakit telah diserang dan para pekerja telah ditahan. Tempat penampungan telah kosong dan dibakar."

Ia juga menyoroti dampak mengkhawatirkan dari serangan Israel terhadap layanan kesehatan dan keselamatan warga sipil. Para medis pertolongan pertama pun bernasib sama, mereka dicegah menolong korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan.

Kekerasan Israel itu telah mengakibatkan “ratusan warga Palestina dilaporkan tewas,” dengan “puluhan ribu sekali lagi terpaksa melarikan diri,” ujarnya.

Hampir 43.000 orang telah tewas sejak pecah perang. Sebagian besar korban itu adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, aksi genosida rezim zionis itu juga menyebabkan lebih dari 100.000 lainnya terluka, kata otoritas kesehatan setempat.

Perlunya Daulah Ditegakkan

Tragedi di Palestina merupakan dampak dari belum tegaknya Daulah Islam. Sistem Kapitalisme yang terbentuk saat ini membuat negara-negara menjadi tidak peduli dengan saudara sesama muslim lainnya. Ada pun mereka yang peduli tetap tidak berdaya kuat untuk menegakkan keadilan dan membebaskan Palestina dari kekejaman zionis.

Sistem daulah Islam merupakan negara yang menggunakan ideologi Islam; pemikiran Islam, dan pelaksanaanya. Pada zaman Rasulullah saw dan para sahabat di masa kejayaan Islam semua hidup damai dan berdampingan. Tegaknya hukum Islam dan benar dalam pelaksanaannya akan membuat kejayaan seperti di masa Rasulullah saw dan para sahabat.

Perlu pemikiran Islam yang kokoh untuk seluruh umat Islam agar Daulah Islam bisa kembali ditegakkan. Jika pemikiran ini telah meresap ke dalam hati, merasuk dalam jiwa, dan menyatu dalam tubuh kaum muslim maka praktik kehidupan Islam akan terlaksana.

Satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk menegakkan khilafah dengan mengemban dakwah Islam upaya untuk melanjutkan kehidupan yang islami. Hal ini menuntut adanya usaha menyatukan negeri-negeri Islam menjadi satu-kesatuan. Hal ini karena kaum muslim adalah umat yang satu. Mereka merupakan kumpulan manusia yang disatukan oleh akidah yang satu.

Wallahu'alambissawab