-->

BENCANA DIMANA-MANA, SAATNYA MUHASABAH BERSAMA


Oleh : Linda Anisa

Bencana alam seakan tak henti hentinya terjadi di berbagai belahan wilayah Indonesia. Dari sumatera hingga papua, bencana seakan terjadi secara merata. Cuaca ekstrim, longsor, gempa hingga banjir dimana mana kerap kita dengar beritanya. 

Dikutip dari laman rri.co.id, Per tanggal 9 September 2024, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan telah terjadi 1.351 kejadian bencana di seluruh Indonesia. Bencana alam ini mencakup berbagai jenis, mulai dari banjir dan gempa bumi hingga cuaca ekstrem, kekeringan, dan letusan gunung api. 

Banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi pada tahun 2024, dengan total 759 kejadian. Provinsi Sulawesi Tengah tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kejadian banjir terbanyak, mencapai 64 kasus. Sulawesi Selatan diikuti dengan 60 kejadian. Sementara itu, di luar Sulawesi, Jawa Barat melaporkan 52 kejadian banjir, disusul oleh Jawa Tengah sebanyak 50 kejadian, dan Jawa Timur sebanyak 44 kejadian. Salah satu kejadian banjir yang paling serius terjadi pada awal Mei 2024 di Sulawesi Selatan, dimana banjir tersebut menyebabkan 15 orang meninggal dunia. Curah hujan yang ekstrim mengakibatkan arus sungai menjadi deras dan berpotensi menyebabkan kondisi mengecewakan.

Selain banjir, kebakaran hutan dan lahan juga menjadi perhatian utama. Tercatat 240 kasus karhutla di seluruh Indonesia, dengan Jawa Timur sebagai provinsi yang mencatat jumlah tertinggi, yakni 55 kejadian. Aceh menyusul dengan 32 kasus, disusul Jawa Tengah dengan 27 kejadian dan Sumatera Utara dengan 24 kasus.

Cuaca ekstrem mencatatkan 205 kejadian pada tahun ini, sementara tanah longsor tercatat sebanyak 89 kejadian. Kekeringan terjadi dalam 35 kasus, sedangkan gempa bumi tercatat 12 kali. Selain itu, terdapat 8 kejadian gelombang pasang dan abrasi serta 3 letusan gunung api. 

Bencana di tahun 2024 telah mengakibatkan 351 orang meninggal dunia, 48 orang dinyatakan hilang, 721 orang luka-luka, dan 4,52 juta orang menderita serta mengungsi. Kerusakan rumah juga signifikan, dengan 26.113 rumah mengalami kerusakan ringan, 7.703 rusak sedang, dan 6.894 rusak parah, sehingga total 40.710 rumah yang terdampak bencana.

Tidak hanya rumah yang terkena dampak; 449 satuan pendidikan, 322 rumah ibadah, dan 44 fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan.

Rentetan bencana yang tak ada habisnya ini, harusnya memunculkan tanda tanya di benak kita. Ada apa dengan Indonesia?. Tentu kita tak bisa pungkiri jika ada sebagian orang mengatakan bahwa banyaknya bencana ynag terjadi disebabkan usia bumi yang tak muda lagi. Sebab faktanya bumi ini memang telah diciptakan ribuan tahun lamanya. Namun sebagai seorang muslim, tentu kita tak boleh berfikir demikian.  

Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Qs. Asy-Syuura: 30)

Selain itu, dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala juga menceritakan keadaan umat-umat terdahulu:

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Qs. Al-Ankabut: 40).

Jika ayat ayat berikut dihubungkan dengan bencana yang terjadi, tentu ini bukanlah hal yang tak ada hubungannya. Sebab didalam Islam setiap musibah ataupun bencana yang terjadi menjadi pertanda adanya kemaksiatan yang dilakukan di wilayah tersebut.

Sekulerisme Kapitalisme, Melahirkan Kemaksiatan

Miris rasanya Indonesia yang dikenal dengan mayoritas penduduk muslimnya dan sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar se ASIA, justru didapati banyaknya kemaksiatan yang terjadi. Para pelakunya juga beragam mulai dari anak-anak, remaja,dewasa, individu hingga tingkat penguasa. Banyaknya seks bebas, aborsi, pencabulan, pembunuhan, pencurian, narkoba, riba, dan masih banyak lagi kemaksiatan yang dilakukan secara sadar oleh para pelakunya tanpa rasa malu apalagi rasa bersalah. 

Tentu ini semua terjadi akibat faham sekularisme ynag menjangkiti masyarakat Indonesia. Faham yang rusak dan merusak. Sebuah faham yang menggiring seseorang untuk memisahkan agama dari kehidupannya. Yang akhirnya membuat mereka melakukan apapun sebatas mengikuti hawa nafsunya tanpa memandang bagaimana agama mengaturnya. Faham yang membuat seseorang mengabaikan penciptanya dan menuhankan sesama manusia. Negara yang harusnya bisa menjadi benteng agar faham ini tidak diadopsi oleh rakyatnya justru merekalah sebagai penganut setianya. Hal ini dapat dibuktikan dengan penerapan hukum hukum oleh negara yang berpijak pada hukum buatan manusia dan mengabaikan hukum syara' yang justru telah dibuktikan keberhasilan penerapannya selama ribuan tahun lamanya. 

Islam Penyelamat Kehidupan

Sudah saatnya kita sadar bahwa banyaknya bencana yang terjadi akibat ulah tangan kita sebagai manusia. Pengabaian kita akan hukum hukum Allah dan menuhankan hukum buatan manusia merupakan kemaksiatan terbesar yng kita lakukan bertahun tahun lamanya. Sudah saatnya kita bermuhasabah, bertobat, dan kembali pada kehidupan yang diatur Allah SWT. selain itu kita juga harus kembali kejalan yang diridhoi NYA dengan melalui institusi negara yang menjadikan Islam sebagai landasan pemerintahannya. Institusi Islam ini akan memastikan 3 pilar seperti ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan penerapan hukum syara' oleh negara sebagai pilar penerapan hukum syara' yang akan meminimalisir terjadinya kemaksiatan di tengah tengah masyarakat ataupun diantara para penguasa. Dengan demikian maka firman Allah dalam surah Al-A'raf ayat 96 bahwasannya "seandainya manusia itu beriman dan bertakwa, Allah SWT pasti akan melimpahkan keberkahan dari langit dan bumi." akan terealisasi secara nyata.

Wallahu a'lam bi ash sawab.