Dibalik Euforia Peringatan Hari Anak Dunia, Bagaimana dengan Anak-anak Palestina?
Oleh : Bunda Hanif
Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada 1954 sebagai Hari Anak Universal dan dirayakan pada 20 November setiap tahunnya untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Pada 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak. Pada 20 November 1989, Konvensi Hak Anak (KHA) atau United Nations Convention on The Rights of the Child (UN-CRC) ditetapkan oleh Majelis Umum PBB. Pada 1990, Majelis Umum PBB menandai peringatan tanggal diadopsinya Deklarasi dan Konvensi Hak-Hak Anak setelah diratifikasi oleh sejumlah negara yang memenuhi syarat. (Muslimahnews.com, 26/11/2024)
Meski setiap tahunnya Hari Anak Sedunia ini selalu diperingati, namun tak ada perubahan apa pun terhadap hak-hak anak dunia. Anak-anak tetap dalam ancaman dan minim perlindungan. Bahkan anak-anak Palestina telah mengalami diskriminasi dan ketidakadilan. Hak hidup anak-anak Palestina telah dirampas oleh Zi*nis, padahal dunia sangat gencar menyuarakan hak hidup bagi anak-anak dunia.
Peringatan Hari Anak Sedunia tak lebih dari sekedar seremonial belaka. Nyatanya, anak-anak Palestina telah dirampas hak hidupnya yang selama ini digaungkan sebagai hak asasi manusia. Masalah yang menimpa anak-anak Palestina tak pernah ada solusi nyata. Kalaupun ada suara, itu pun hanya suara rakyat atas nama kemanusiaan. Hingga kini negara-negara di dunia tetap diam seribu bahasa.
Bagi anak-anak Palestina, jangankan hak berpendidikan, hak mendapatkan gizi yang baik, hak mendapatkan kesehatan, hak bermain, dan sebagainya, hak untuk hidup pun tak ada jaminan. Mereka senantiasa berada dalam ancaman kematian akibat genosida. Anak-anak di zona perang seharusnya menerima perlindungan khusus. Namun kenyataannya, ruang hidup anak-anak Palestina dihancurkan sedemikian rupa. Wajar jika kita bertanya-tanya, Kenapa ada Hari Anak Sedunia, tetapi Mengecualikan Palestina?
Konflik Zi*nis dan Palestina merupakan sebuah upaya genosida terhadap Palestina. AS memberikan dukungan penuh kepada Zionis, terutama dalam hal persenjataan. AS juga merupakan dalang dibalik rudal-rudal yang ditembakkan ke Palestina. As juga menjadi negara pertama yang mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel.
Walaupun setiap tahunnya Hari Anak Sedunia selalu deperingati, namun faktanya nasib anak-anak di dunia masih mengkhawatirkan. Mereka kehilangan hak-haknya bahkan hak untuk hidup. Sesungguhnya, hanya Islam yang mampu menjamin hak-hak anak dunia tanpa adanya diskriminasi. Islam menjamin hak hidup anak bahkan sejak dalam kandungan, misalnya setiap anak haram diaborsi kecuali ada uzur syar’i.
Nasab anak pun terjamin perwaliannya di dalam Islam, sehingga jalur perwaliannya pasti. Dan ada yang bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Setiap ibu memiliki kewajiban untuk menjalankan hadanah (pengasuhan) dan radha’ah (penyusuan) kepada anak-anaknya karena ibu memiliki fungsi sebagai ummun wa rabbatul bayt. Sedangkan ayah berkewajiban memberikan nafkah. Jika ayah tiada maka para lelaki yang diwajibkan oleh syariat untuk menafkahinya. Tidak ada anak yang tidak ternafkahi meskipun ayahnya telah meninggal dunia. Negara juga menjamin setiap ayah bisa memenuhi nafkah keluarganya.
Selain hak untuk hidup, setiap anak juga mendapatkan hak memperoleh pendidikan. Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang berbasis akidah Islam. Dengan akidah Islam tersebut, anak akan memiliki syaksiah islamiah yang tangguh, menjadi generasi terbaik dan bertakwa.
Terkait hak keamanan., setiap anak juga akan mendapatkannya. Akan ada sanksi atas setiap pelaku kejahatan terhadap anak dan bagi yang mengabaikan hak anak, baik oleh individu, masyarakat hingga negara.
Untuk mewujudkan itu semua tentunya membutuhkan institusi yang disebut Khilafah. Khilafah lah yang akan menjamin kebutuhan anak, baik kebutuhan fisiknya maupun kebutuhan nalurinya. Tanpa Khilafah, pemenuhan terhadap hak-hak anak akan sulit terwujud. Euforia peringatan Hari Anak hanya sekedar seremonial belaka tanpa adanya aksi nyata, khususnya untuk anak-anak Palestina. Dengan Khilafah, semua anak akan dapat meraih mimpi dan haknya, tanpa harus memperingati Hari Anak Sedunia.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Posting Komentar