-->

Keberhasilan Pendidikan Agama untuk Membentuk Kepribadian Islam


Oleh : Mirza Fithry

Pendidikan agama adalah perkara penting dalam membentuk generasi berkualitas dan memiliki kepribadian Islam, namun kepedulian ini tentu tidak berhenti pada pemberian beasiswa yang besar pada siswa-siswa pendidikan agama Islam. Kepedulian itu juga harus ditunjukkan dengan upaya memperkuat pelajaran agama melalui kurikulum yang mampu membentuk kepribadian Islam generasi dimana para siswa memiliki pola pikir dan pola sikap berasaskan akidah Islam. Inilah tolak ukur keberhasilan pendidikan agama Islam yang sebenarnya bukan pada kemampuan siswa membuat kaligrafi atau mengikuti ajang perlombaan tilawah.

Saat ini pendidikan agama masih terbelenggu dalam bingkai sistem pendidikan sekuler yang tidak akan mampu mewujudkan generasi yang menjadi modal pembangunan peradaban Islam, sebab agama akan tetap terpisah dengan kehidupan. Agama dipelajari hanya seputar ibadah mahdhoh dan akhlak. Alhasil kurikulum di sekolah pun, materinya hanya sebatas pengetahuan saja, bukan memastikan aplikasi dalam kehidupan nyata. Tujuan religius hanya dilihat dari hasil ujian yang terbaik.

Para pejabat negara yang mengurus keagamaan harusnya melihat bahaya penerapan sistem pendidikan sekuler ini, sebab peserta didik akan semakin sekuler dan memiliki kepribadian rusak. Sebagaimana yang kita saksikan hari ini, peserta didik kurang tata kramanya, larut dalam pergaulan bebas, tidak punya daya juang, generasi pembuly, generasi yang suka tawuran dan generasi zombie. Pendidikan sekuler memberikan gambaran yang sangat sempit terkait agama, wajar jika peserta didik mengabaikan halal dan haram, dan tentu sangat dikhawatirkan kesalahan dalam merealisasikan kepedulian terhadap pendidikan agama Islam menjadi celah untuk masuknya kurikulum moderasi beragama yang sangat terbuka dengan nilai-nilai sekuler.

Berbeda dengan sistem pendidikan Islam dengan akidah Islam sebagai dasar pemikirannya. Sistem pendidikan tegak diatas keimanan yang kokoh kepada Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta. Asas inilah yang mengarahkan visi dan misi pendidikan sebagai jalan misi penciptaan manusia, yakni menjadikan manusia sebagai sebaik-baik hamba Allah sekaligus khalifah di muka bumi. 

Tujuan dari sistem pendidikan Islam adalah membangun generasi yang berkepribadian Islam, selain menguasai ilmu-ilmu kehidupan seperti matematika, sains dan teknologi juga mampu mewujudkan kemaslahatan untuk manusia. Materi pengajarannya pun meliputi seluruh yang ada dalam Al Quran maupun As Sunnah. Generasi Islam ini memiliki karakter yang sangat agung yang dikenal dengan istilah syakhsiyah Islam atau berkepribadian Islam. Kepribadian Islam ini tampak dari pola pikir dan pola sikap yang selalu bersandar pada akidah Islam sebagai akidah yang sahih sesuai dengan akal dan menentramkan jiwa, sekaligus melahirkan aturan kehidupan yang sesuai dengan kebutuhan manusia.

Kepribadian inilah yang secara otomatis menuntun mereka sekaligus mengasah kecerdasan dan keterampilan mereka agar sukses menjalani kehidupan sesuai tuntutan penciptanya, yakni bahwa mereka hidup hanya untuk kemuliaan Islam dan untuk menebar rahmat Islam ke seluruh alam. Dampaknya adalah terciptanya masyarakat yang bertakwa, di dalamnya tegak amar makruf nahi mungkar dan tersebar luas dakwah Islam.

Pendidikan Islam ini tidak bisa dilepaskan dari metodologi penerapan yaitu sistem pemerintahan yang didasarkan pada akidah Islam. Pendidikan Islam bukan hanya tampak pada nama atau sebutan saja, tetapi juga terlihat dalam seluruh aktivitas yang dilakukannya, realisasi atas tujuan pendidikan membutuhkan dukungan kuat dari negara, termasuk guru-guru yang kompeten dan memiliki kepribadian Islam, kurikulum, sarana dan prasarana, kualitas guru atau pendidik, dukungan kelembagaan dan perundang-undangan, sokongan pendanaan, semuanya selaras untuk mendukung tujuan hakiki pendidikan Islam. Maka negara bertanggungjawab serta menjamin kesejahteraan. Sejarah khilafah mencatat bahwa guru merupakan profesi yang sangat dihargai negara yang tampak dari besarnya gaji yang diberikan. Negara yang berparadigma Islam akan menerapkan seluruh aturan Islam secara kaffah mulai dari sistem politik, ekonomi moneter, pergaulan, informasi dan media massa, hukum dan persanksian, hankam dan sebagainya.

Penerapan aturan yang komprehensif inilah yang juga akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Tidak heran jika Islam ditegakkan, peradaban Islam kian cemerlang pada masa itu lahir profil-profil generasi terbaik dan bertakwa dan bukan hanya mumpuni dalam satu bidang tetapi memiliki multi kepakaran. Kontribusi mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diakui oleh kawan maupun lawan hingga masa sekarang. Belasan abad umat Islam menjadi pelopor kemajuan hakiki yang menebar rahmat keseluruh penjuru alam. Kerahmatannya tidak hanya dirasakan oleh entitas umat Islam tetapi juga oleh umat non muslim, bahkan seluruh semesta alam, keberkahan terus meliputi kehidupan sebagaimana hujan dari langit yang membawa kebaikan.