-->

Sekuler Melahirkan Feminisme

Oleh : Ayyuhanna Widowati

Di hadapan puluhan peserta, Aktivis Muslimah, Ummu Raisa menegaskan bahwa feminisme itu lahir dari ide sekuler dan kebebasan.

“Feminisme lahir dari ide sekuler dan kebebasan yang disusupkan kepada umat Islam,” ungkapnya dalam Kajian Muslimah Tematik, Wanita Berkarir Surga, Ahad, (1/12/2024) di Masjid Adh- Dhiya, Bojongsari, Depok.

Lanjutnya, dari ide tersebut, wanita bisa bebas tanpa batas, menjadikan materi (uang, kedudukan, gaya hidup) sebagai sumber kebahagiaan. Juga adanya efek domino dari feminisme yaitu terjadinya broken home, free sex, aborsi, dan eksploitasi wanita.

Ternyata, faktanya di zaman peradaban Yunani, wanita sebagai tahanan istana atau komoditi. “Wanita diperbudak anaknya sendiri, dan di Arab wanita dianggap aib, dikubur hidup-hidup. Sedangkan pandangan Yahudi dan Nasrani wanita sebagai makhluk yang penuh dosa, penyebab dikeluarkannya adam dari surga, wanita sumber penyakit, kedudukannya dianggap lebih rendah dari pembantu laki-laki,” bebernya. 

Maka, lanjutnya muncullah gerakan feminisme. “Feminisme menuduh Islam kedudukan wanita tidak sama dengan laki-laki dalam hal batasan aurat, rumah tangga, poligami, talaq, persaksian, pemimpin, dan warisan,” jelasnya.

Sehingga umat Islam tidak boleh mengambil ide feminisme. “Pasalnya, Islam mengatur penciptaan laki-laki dan wanita berbeda baik secara fisik maupun fitrahnya,” pungkasnya. []Ayyuhanna Widowati