-->

DAMPAK KEBAKARAN LOS ANGELES TERHADAP SISTEM EKONOMI MONETER DUNIA

Oleh : Irawati Tri Kurnia
(Ibu Peduli Umat)

Berita tentang kebakaran di Amerika, tepatnya di Los Angeles (LA), mengguncang dunia. Amerika yang identik dengan negara besar dan maju, ternyata tak berdaya melawan ganasnya kobaran api. Di LA juga terdapat Hollywood sebagai industri film terbesar di dunia, yang karena tragedi ini menjadi lumpuh.

Dikutip dari data yang dikeluarkan oleh CNBC, kebakaran yang berlangsung di Los Angeles per jam 6 pagi waktu setempat di tanggal 15 Januari telah menghabiskan sekitar 16.100 hektar lahan, menghanguskan lebih dari 12.000 properti, dan menelan lebih dari 24 korban jiwa. Dari lima titik api terparah, yang berhasil diatasi di wilayah Paliside, baru 17%nya dan di kawasan Eaton yang kebakarannya paling parah baru bisa diatasi 35%nya (www.cnbcindonesia.com, Kamis 16 Januari 2025)

Evakuasi masih menjadi seruan wajib oleh pemerintah Amerika. Mereka menyiapkan Rose Bowel stadium sebagai tempat pengungsian dan menampung lebih dari 90.000 masyarakat. Dugaan penyebab sementara kebakaran yang meluas itu karena api unggun, atau sambaran petir, atau karena kabel Listrik. Total keseluruhan kerugian ekonomi yang dialami oleh Amerika Serikat, dari data weather disebutkan, mengalami kerugian sekitar 250 sampai 275 miliar dolar Amerika. Dengan hilangnya properti di kawasan Santa Monika Malibu (yang ini merupakan kawasan elit), rumah yang hangus di sana rata-rata bernilai 2 miliar dolar Amerika per rumah. 

Keterlibatan pihak asuransi yang nantinya, sebagaimana konsep sistem ekonomi kapitalistik, pada saat mereka menghadapi berbagai bencana diperkirakan bahwa ada kerugian sekitar 10 sampai 20 juta dolar Amerika yang harus disiapkan. Termasuk bagi warga yang tidak memiliki asuransi, selama ini disiapkan mekanisme dengan biaya sekitar 3.200 dolar Amerika per orang. Hal ini membuat kondisi semakin sulit. 

Karena sebelum terjadi bencana yang besar itu, Walikota California sebelumnya telah memangkas anggaran bencana terhadap kawasan itu sebesar 7 juta dolar Amerika. Sehingga di sini ada semacam saling tuding dan menyalahkan antara Presiden Donald Trump dengan Gubernur California, dengan walikotanya pula. Kenapa bencana ini sampai meluas dan berlarut-larut dan menghabiskan sekian banyak properti. Dari data terakhir, dan bisa jadi kemungkinannya akan semakin bertambah jumlah kerugian asset; termasuk beberapa korban jiwa. Karena sampai dengan hari ini pun kebakaran itu masih belum bisa diatasi. 

Bagaimana ke depannya, cara Amerika menyelesaikan kondisi kawasan yang sudah hangus? Bagaimana dia akan membangun kembali ekonomi di kawasan itu? Ketika dampak bencana ini tidak hanya menimpa kawasan menengah ke atas di sana yang mereka masih punya tabungan untuk membangun kembali kehidupannya. Sementara bagi ribuan lainnya juga ada kawasan yang kelas menengah ke bawah, yang mereka tidak memiliki tabungan untuk mengembalikan kehidupannya berjalan secara normal kembali paska bencana kebakaran ini.

Jika memprediksi apa yang akan dilakukan oleh Amerika untuk menata ini, kita akan lihat akan ada dampak lanjutannya. Jika langkah itu dilakukan terhadap ekonomi semua negara di dunia hari ini, terutama yang masih menggantungkan sistem moneternya kepada sistem dolar Amerika, satu-satunya langkah yang bisa jadi akan dilakukan Amerika untuk mengembalikan membangun kembali perekonomian kawasan yang hangus itu adalah dengan menggelontorkan penerbitan mata uang sehingga tersedia dana yang sangat besar. 

Penerbitan kembali mata uang dalam jumlah yang sangat besar memungkinkan dilakukan oleh Amerika. Karena sistem moneter dunia hari ini tidak menggunakan sistem moneter emas dan perak, sebagaimana yang dipraktikkan di era peradaban Islam pasca hilangnya peradaban Islam di tahun 1924. Setelah hilangnya dominasi mata uang emas dan perak yang dipraktikkan pada Islam ratusan tahun, digantikanlah sistem moneter dunia itu dengan mata uang yang pencetakannya tidak berbasis satuan riil apapun. Sehingga bisa dilakukan kapan saja, karena hanya bertumpu pada sistem moneter dalam bentuk kertas. 

Amerika dalam hal ini sebagai negara pemimpin pemegang peradaban dunia hari ini, dia bisa mengeluarkan berapun mata uang yang akan dia cetak dengan berdasarkan asetnya sebagai jaminannya. Adalah semua aset yang tersebar di berbagai negara, yang menjadikan mata uang Dolar Amerika sebagai salah satu acuannya. Indonesia dalam hal ini adalah salah satu dari negara yang menjadikan Amerika sebagai acuan dalam penetapan satuan moneter. Jika analisa bahwa Amerika nanti menyelesaikan problem membangkitkan kembali ekonomi dari kawasan yang hangus itu dengan penggelontoran penerbitan mata uang, maka ini akan sangat memukul semua negara yang menjadikan satuan moneternya mengacu kepada dolar Amerika; salah satunya adalah Indonesia.

Dampak yang akan dirasakan oleh negara-negara negara luar seperti Indonesia, yang menjadikan satuan monoternya mengacu kepada Amerika, adalah turunnya jatuhnya nilai mata uang Rupiah terhadap Dolar. Dampak lanjutan dari jatuhnya mata uang Rupiah terhadap Dolar adalah daya beli masyarakat yang semakin turun. Karena dengan dia memegang rupiah yang nilainya jatuh. Berarti dia harus membeli barang dalam satuan mata uang yang lebih banyak. Sementara bisa kita bayangkan situasi ekonomi Indonesia juga tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Dengan terjadinya gelombang PHK massal, kemudian income masyarakat yang tergerus dengan berbagai regulasi pemerintah yang menaikkan berbagai kebutuhan pokok; maka bisa dibayangkan akan semakin terpukul daya beli masyarakat di negara berkembang.

Sungguh benar apa yang telah Allah firmankan :
“Telah nampak kerusakan di bumi dan laut akibat dari ulah tangan manusia” (Ar-Rum 41).
Ketika menyelesaikan berbagai hal tidak mengacu kepada syariat Islam, semestinya musibah itu menjadi peringatan bagi manusia untuk kembali kepada hukum Allah. Tapi apabila manusia semakin menjauh dari syariat, maka nanti bisa kita lihat dampak itu bukan hanya dirasakan oleh negara yang mengalami musibah yakni di Los Angeles, tapi juga dampak lanjutan ekonominya itu akan dirasakan oleh semua negara yang menjadi negara berkembang. Dampak pertama kali adalah terpukulnya satuan moneter, dampak lanjutannya adalah semakin jatuh pada krisis ekonomi secara global.

Maka tidak ada solusi lain selain Kembali pada Islam kafah, di mana ekonomi Islam sebagai salah satu komponen pentingnya agar moneter dunia sehat. Harus diterapkan Kembali system mata uang emas dan perak, sehingga butuh institusi negara untuk menerapkannya yaitu Khilafah. Khilafah akan hadir sebagai kompetitor setara Amerika sebagai sesame negara adidaya, sehingga mempunyai kekuatan global untuk menerapkan sistem moneter global. Dengan demikian Khilafah akan melindungi ekonomi umat sehingga daya beli rakyat tidak melemah, sehingga tidak terkena dampak apa pun yang terjadi di Amerika.

Wallahualam Bisawab

Catatan Kaki :
(1) https://www.cnbcindonesia.com/news/20250116184123-4-603807/update-terkini-kebakaran-los-angeles-bendera-merah-berakhir-tapi