-->

Fenomena LGBT, Kehancuran Moral yang Semakin Mengkhawatirkan


Oleh : Riani Kusmala Dewi

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan terungkapnya kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen di Mataram. 
Dikutip dari Merdeka.com, 31-12-2024. Dosen berinisial RL tega melakukan pelecehan terhadap mahasiswa laki-laki dengan modus ritual yang tidak hanya aneh, tetapi juga sangat mencederai norma kemanusiaan.

Aksi pelecehan ini menunjukkan bagaimana seorang yang seharusnya menjadi teladan dan memberi ilmu malah menyalahgunakan posisi dan tanggung jawabnya. Sebagai pendidik, mestinya tugasnya adalah menanamkan nilai-nilai kebaikan dan moral, bukan justru merusak masa depan mahasiswa yang harusnya didorong untuk berkembang secara positif.
Kejadian ini semakin menambah daftar panjang kekerasan dan penyimpangan yang mengerikan. Kasus serupa sebelumnya muncul dengan tindakan keji seorang pengelola panti asuhan yang memperdaya anak-anak asuhnya. 

Setiap hari kita dikejutkan dengan berita yang tak terbayangkan oleh akal sehat, yang memperlihatkan bagaimana ideologi yang mengedepankan kebebasan individu, seperti kapitalisme, ternyata menyuburkan perilaku menyimpang ini. Di tengah kebebasan yang dijanjikan, ada harga mahal yang harus dibayar oleh masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi korban.
Para pelaku LGBT ini dengan aman dan nyaman hidup di sistem kapitalis karena adanya dukungan dari Aktivis HAM, bahwa orientasi seksual menyimpang mereka merupakan hak atas setiap individu bahkan mereka kini tak segan tampil dimedia dan media pun memfasilitasinya. 
Namun saat kerusakan akibat ulah menyimpang pelakon LGBT ini terbongkar, dimana para aktivis HAM ini?

Apakah kita akan terus membiarkan keadaan ini berlarut-larut? Adakah jalan keluar yang bisa ditempuh untuk menghentikan gelombang penyimpangan ini? 
Solusi tidak hanya bisa datang dari perubahan individu, tetapi juga harus melibatkan perubahan sistemik yang menyeluruh. Sistem yang mengutamakan kebebasan tanpa batas ini seharusnya dipertanyakan, terutama ketika kebebasan itu berujung pada kerusakan moral dan sosial yang tak bisa diterima.

Islam mengajarkan bahwa manusia diciptakan dengan fitrah yang suci dan menentramkan. Dimana manusia diciptakan berpasang-pasangan guna melestarikan jenis mereka, seharusnya hanya diorientasikan pada pasangan yang sah menurut syariat, yaitu dalam ikatan pernikahan antara laki-laki dan perempuan. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Dan (Dia) yang menciptakan pasangan-pasangan jantan dan betina dari air yang tercurah." (QS. An-Najm: 45-46)

Islam sebagai agama yang memberikan pedoman hidup jelas memberikan solusi atas setiap permasalahan dimuka bumi ini. Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mencegah kemungkaran dan mengajak pada kebaikan. LGBT, sebagai perilaku yang menyimpang, jelas termasuk dalam kategori kemungkaran yang harus dihindari dan dibasmi. 

Sistem hukum Islam juga memiliki ketegasan dalam memberikan sanksi terhadap pelaku penyimpangan seperti ini, yang tentunya bertujuan untuk menjaga ketertiban dan moralitas umat.
Dalam Islam pelaku LGBT harus dihukum mati, agar kedepannya Ide rusaknya tidak terus berkembang dan penyakit yang ditularkannya tidak menjadi wabah yang semakin membahayakan. 

Selain itu, Islam juga mengajarkan pentingnya pendidikan keluarga yang kuat dan penuh perhatian. Orangtua harus menjadi pendidik pertama bagi anak-anak mereka, dengan memberikan kasih sayang dan bimbingan yang memadai. Ketika orangtua abai terhadap tugas ini, anak-anak sering kali mencari perhatian dari hal-hal yang salah, yang pada akhirnya dapat menjerumuskan mereka ke dalam pergaulan yang buruk. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mendalami ilmu yang cukup agar dapat mendidik anak-anak mereka dengan benar, membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara moral dan taat kepada Aturan Allah SWT.

Solusi terhadap fenomena LGBT dan kerusakan moral lainnya bukanlah hal yang mudah, namun dengan komitmen yang kuat dari masyarakat dengan penerapan sistem Islam yang menyeluruh, pasti sistem Islam kafah dapat diwujudkan.