-->

Islam Melindungi Anak dan Perempuan


Oleh : Nurika (Aktivis Dakwah Masyarakat)

Warga Cikarang, Bekasi dihebohkan oleh kejadian seorang remaja yang menjadi korban pemerkosaan oleh empat pria setelah berkenalan dengan salah satu pelaku melalui media sosial Instagram.

Dikutip dari tvonenews.com bahwa seorang gadis 16 tahun berinisial AT diduga diperkosa oleh 4 laki-laki yang dikenalnya melalui media sosial. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (27/12) dan dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan teregister dengan nomor LP/B/7944/XII/2024/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 28 Desember 2024. Kejadian bermula korban AT dan seorang laki-laki berkenalan melalui media sosial, keduanya saling berkirim pesan dan nomor HP. Diduga pelaku L mengajak korban untuk makan malam dan menjemput korban. Korban bukannya diajak ke tempat makan namun malah diajak ke kost-an terduga pelaku di Kalijaya, Cikarang Barat. Di dalam kost-an sudah ada 3 orang laki-laki teman L. L kemudian mengajak korban masuk, korban berusaha menolak ajakan hubungan badan dengan terduga pelaku namun L memaksa dan terjadi pemerkosaan, usainya teman terduga pelaku yang 3 orang masuk dan berpura-pura menenangkan korban yang menangis.

Ketiga terduga pelaku lainnya kemudian mengantar korban dengan dibonceng motor bersama 2 teman lainnya yang juga menggunakan motor. Namun di tengah jalan yang situasi sepi, korban kembali diperkosa oleh 3 terduga pelaku teman L. Usainya korban ditinggalkan oleh 3 terduga pelaku. Celana dalam dan handphone milik korban hilang. 

Miris sekali mendengar kejadian tersebut, dibalik itu semua kasus ini menggambarkan betapa rusaknya moral, lingkungan sosial, dan spiritual yang terjadi dimasyarakat terutama dikalangan generasi muda. Salah satu penyebab utamanya adalah penerapan sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Hal ini membuat banyak orang, termasuk remaja, semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Padahal, Islam menekankan pentingnya menjaga batasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Ketika batasan ini dilanggar, risiko penyimpangan moral pun meningkat.

Kurangnya pendidikan agama dan pengawasan dari orang tua juga menjadi faktor utama. Banyak remaja tidak mendapatkan bimbingan yang cukup, padahal Islam mengajarkan adab dalam pergaulan, menjaga diri, dan memilih lingkungan yang baik. Rendahnya rasa tanggung jawab moral juga memperburuk situasi ini. Para pelaku sering kali menunjukkan lemahnya iman dan kurangnya rasa takut kepada Allah. Padahal dalam Islam, pemerkosaan adalah dosa besar yang harus dihukum berat, baik di dunia maupun akhirat.

Godaan media sosial menjadi faktor lain yang memengaruhi. Banyak remaja mencari perhatian tanpa berhati-hati, membuka peluang fitnah dan maksiat. Nilai rasa malu (al-haya’u min al-iman), yang merupakan bagian dari iman, semakin memudar dalam kehidupan modern saat ini.

Oleh karena itu, pendidikan nilai-nilai Islam sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi yang bertakwa dan bermoral. Orang tua harus berperan aktif dalam membimbing dan mengawasi, termasuk dalam penggunaan media sosial. Disisi lain Negara juga memiliki peran besar untuk menciptakan sistem pendidikan berbasis Islam yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menanamkan keimanan dan akhlak mulia, sehingga membentuk para generasi muda yang memiliki kepribadian Islam yang benar. Hukuman tegas berdasarkan hukum Islam juga sangat diperlukan untuk memberikan efek jera dan menjaga keamanan masyarakat.

Masyarakat perlu bersama-sama menjalankan amar makruf nahi mungkar agar lingkungan menjadi lebih Islami. Dengan membangun generasi yang bertakwa, bermoral, dan bertanggung jawab kepada Allah, kasus seperti ini dapat dicegah. Solusi terbaik adalah menerapkan kepemimpinan Islam melalui Daulah Islamiyyah, agar nilai-nilai Islam dapat ditegakkan secara menyeluruh.

Wallohu'alam bish-shawab