-->

Khilafah Solusi Tuntas Penjajah Palestina


Oleh : Anastasia, S.Pd.

Hingga detik ini, dunia diam membisu tidak melakukan apa pun untuk menghentikan serangan Israel di jalur Gaza. Setiap detik nyawa orang-orang Palestina seakan tidak ada harganya. 

Di manakah umat Islam saat ini? Sesungguhnya, diamnya umat Islam adalah pertanggung jawaban di hadapan Allah Swt. 
Dalam serangan yang terbaru, dalam 24 jam terakhir, tentara Israel menewaskan sekitar 70 warga Palestina dan melukai sekitar 104 orang lainnya. Para korban termasuk perempuan dan anak-anak. (antaranews.com, 10/01/2025).

Serangan Semakin Ganas

Israel negara tanpa rasa kemanusiaan, tidak ada yang mampu menandingi kebiadabanya. Hingga detik ini Israel tanpa henti melakukan pembunuhan dan penghancuran.
Di tengah berbagai serangan yang bertubi-tubi, sangat disayangkan dunia dan umat Islam tidak memberikan bantuan militer apa pun. Padahal di awal tahun 2025 ini, serangan Israel semakin ganas. 

Israel dengan sengaja membidik zona pengungsi yang sedang mencari perlindungan, namun hal demikian tidak berlaku bagi bangsa penjajah seperti Israel. Seperti apa yang diberitakan oleh Tempo.com (03/01/2025), yang mewartakan, serangan udara Israel telah menimbulkan korban jiwa 43 orang di Jalur Gaza. Dari jumlah itu, 11 orang adalah pengungsi yang sedang berlindung di tenda.Mereka mengatakan 11 korban tewas tersebut termasuk perempuan dan anak-anak di distrik Al-Mawasi, yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan bagi warga sipil pada awal perang antara Israel dan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza, yang kini telah berlangsung selama 15 bulan. 

Untuk menanggapi hal tersebut, negara Timur Tengah melakukan konferensi tingkat menteri dibuka di ibu kota Mesir, Kairo, pada Senin, 2 Desember 2024, yang diklaim sebagai upaya untuk meningkatkan respons kemanusiaan di Jalur Gaza yang hancur akibat perang. Konferensi ini merupakan bagian dari insiatif Mesir sebagai pencitraan, sebagai negara yang berbatasan secara langsung dengan Pelestina. (Vivanews.com, 03/12/2024). 

Konferensi ini dihadiri oleh 103 delegasi yang mewakili berbagai negara dan organisasi. Tentu kita memahami betul, berbagai upaya jalan damai telah ditempuh oleh negara-negara Timur Tengah atau pun barat, namun faktanya hingga saat ini tidak memberikan jalan keluar. Hanya sekedar pencitraan pemimpin atau hanya kecamanan. 
Solusi terhadap penjajah Israel, hanya mengikuti agenda barat, yang mengusulkan adanya dua negara. Solusi dua negara (two-state solution), hal ini berarti mengakui berdirinya “Negara” Zion*s di tanah kaum muslim. Sama halnya mengkhianati perjuangan Rasulullah, para sahabat, dan para syuhada yang telah membebaskan Al-Aqsha dengan nyawa dan darah mereka. Sebagai pemilik sah tanah Palestina, kaum muslim seharusnya tidak terjebak, menjadikan solusi dua negara yang digagas Barat sebagai solusi Palestina.

Seruan Hakiki

Sesungguhnya masalah Palestina adalah masalah umat Islam. Umat Islam adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan oleh batas negara atau nasionalisme. Isu Pelestina seharusnya, mampu menyatukan umat Islam untuk sama-sama memperjuangkan kemerdekaannya. Karena hal demikian, mampu menyatukan pemikiran dan perasaan umat Islam di segala penjuru dunia. Kita tidak bisa menghilangkan kenyataan, bahwa Palestina mempunyai sisi sejarah Islam yang kuat, sehingga kita merasa memiliki tanah Al Aqsha yang diberkati Allah Swt. 

Hilangnya kekuasaan Islam, telah mengajari kita bahwa, nasionalisme di antara umat Islam Islam tidak mampu memberikan perlawanan untuk membebaskan Palestina. Untuk itu jelas bagi kita semua, bahwa saat ini kita benar-benar membutuhkan solusi hakiki yang mampu melawan dan mengusir penjajah. Harus ada orang-orang yang menyeru kepada umat, akan pentingnya kekuasaan Islam dalam sebuah negara. Karena hanya dengan negara Islam, yang mengemban dakwah dan jihad yang mampu mengakomodasi semua kekuatan militer untuk perang melawan penjajahan.

Tentu hal ini, bukanlah omong kosong saja. Karena, fakta sejarah runtuhnya Khilafah menjadi awal mulanya penderitaan Palestina. Eksudos bangsa Yahudi dari seluruh penjuru dunia, telah membawa mereka mencaplok, hingga penjajahan tanah Palestina oleh entitas Yahudi, terjadi tanpa henti. Fakta, inilah yang harus membangun kesadaran umat akan pentingnnya penerapan kembali kekuasaan dalam sebuah negara khilafah. Kita pun, harus menyampaikan hal ini ke tengah umat, agar mereka mengingat sejarah Palestina hidup damai ketika Khilafah ada, dan penderitaan melanda saat Khilafah tidak lagi menjadi perisai mereka. Kita melihat hingga sekarang, saat kaum muslim terpisah-pisah batas negara, sehingga masalah Palestina terabaikan. Kita melihat, barat sejatinya tidak pernah tulus menyelesaikan urusan umat Islam, karena Allah Swt berfirman,

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ عَلَيۡڪُمۡ سُلۡطَـٰنً۬ا مُّبِينًا

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah [untuk menyiksamu]?” (Q.S. An-Nisa [4]: 144).

Juga ayat yang lain, Allah Swt telah mengingatkan kita, 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ ﴿١١٨﴾ هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ ۚ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu sebagai teman kepercayaan kalian (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut-mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami), jika kalian memahaminya. Inilah kalian. Kalian menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kalian, dan kalian beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kalian, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kalian. Katakanlah (kepada mereka): ‘Matilah kalian karena kemarahan kalian itu.’ Sesungguhnya Allâh mengetahui segala isi hati.” Q.S [Ali Imrân [3] :118-119].


Sehingga solusi dari permasalahan Palestina adalah, menerapkan Islam dalam bentuk negara khilafah. Karena, hanya dengan kepemimpinan Islamlah, yang mampu mengakomodasi segala kekuatan militer untuk membebaskan tanah Palestina. Wallahu'alam.