-->

PENJAJAHAN ZIONIS MENGHANCURKAN MASA DEPAN ANAK-ANAK GAZA

Oleh : A. Salsabila Sauma

Sudah 460 hari sejak Thaufanul Aqsa meletus pada tanggal 7 Oktober 2023. Zionis Israel melakukan berbagai kejahatan perang di Gaza hingga korban yang syahid mencapai 46.537, kebanyakan adalah anak-anak dan perempuan. Berbagai pengeboman terhadap fasislitas publik mereka lakukan, seperti rumah sakit dan kamp pengungsian, yang jelas-jelas itu semua ada tempat yang dilndungi bila merujuk pada undang-undang dunia perang.

Laporan terbaru adalah, zionis Israel malakukan serang udara ke Sekolah Al Hawa di Jabalia yang di dalamnya menampung ribuan pengungsi Palestina. Akibatnya delapan orang, termasuk di dalamnya 2 anak-anak dan 2 orang wanita, syahid. (CNN Indonesia)

Alasan tidak masuk akal kembali mereka lontarkan. Militer zionis mengatakan serangan udara dilakukan untuk menyerang “para teroris” yang bersembunyi di dalam gedung Sekolah Halwa di Jabaliya. Mereka bilang bahwa sekolah tersebut digunakan untuk merencanakan serangan oleh “teroris”. Ini jelas salah. Sampai detik ini tidak terbukti satu pun ucapan mereka. Yang ada mereka lagi-lagi hanya menargetkan warga dan menambah korban jiwa di kalangan sipil.

Pada 11 September 2024 lalu, serangan terhadap Sekolah Al-Jawni yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza tengah menuai kecaman internasional setelah badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan enam stafnya termasuk di antara 18 orang yang dilaporkan tewas. (CNN Indonesia).

DAMPAK TERHADAP ANAK-ANAK

Perang memutus kesempatan anak-anak Gaza mengenyam pendidikan sebagai modal untuk membangun peradaban. TIdak ada satu pun sekolah yang luput dari serangan zionis Israel. Mereka meghancurkan berbagai infrastruktur pendidikan, membuat para pelajar Gaza tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Setidaknya 352 sekolah di Jalur Gaza telah rusak dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar bangunan yang tersisa diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi.

Alternatif lain yang dilakukan para guru Palestina adalah membuat kelas darurat di kamp-kamp pengungsian. Di Jalur Gaza yang masih berkecamuk dengan serangan dari Israel, para guru Palestina membuat ruang kelas darurat di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak dan sederhana. Para guru mencoba untuk terus memberikan pengajaran kepada anak-anak Gaza agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan meski dalam situasi berat sekalipun. Namun tetap saja hal ini tidak efektif dan efesian sebab kekhawatiran terus menghampiri kalau-kalau serangan udara zionis kembali menghantam tempat mereka

Mirisnya dunia dan lembaga internasional diam saja meski mengetahui jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan. Dunia abai terhadap masa depan peradaban Palestina dan Islam. Para ptinggi negara tidak melakukan aksi apapun selain mengecam. Bahkan di lain situasi, tetap Islam yang dijadikan musuh dunia di tengah kejahatan criminal yang dilakukan oleh zionis Israel. Sungguh memprihatinkan sekali kndisi dunia saat ini.

SOLUSI PASTI YANG PERLU DILAKUKAN

Zionis Israel masuk ke dalam kategori kafir harbi fi’l, kafir yang mesti diperangi. Masa depan anak-anak Palestina hanya akan terselamatkan jika bisa mengalahkan Zionis. Genosida terhadap Gaza adalah persoalan kaum Muslim dan hanya bisa diselesaikan dengan Islam, yaitu dengan melancarkan jihad fii sabilillah, mengerahkan pasukan muslim untuk menolong warga Gaza dan mengusir entitas zionis dari tanah Palestina. Hanya dengan mengerahkan pasukan jihadlah kejahatan zionis terhadap bangsa Palestina dapat dihentikan. 

Namun solusi ini hanya bisa dilakukan ketika kaum Muslim bersatu di bawah institusi  Khilafah Islamiyah. Umat muslim harus memiliki satu pemimpin Islam yang bisa menyatukan dan menyuarakn umat untuk bersatu melawan para musuh islam. Kesatuan bisa dicapai apabila umat memiliki keyakinan dan tujuan yang sama. Inilah solusi yang harus dipikirkan dan diperjuangkan umat muslim di seluruh dunia.

Wallahu’alam Bi Showab