TOLERANSI KEBABLASAN DAPAT MERUSAK AQIDAH ISLAM
Oleh : Ita Ummu Ibrohim
Toleransi dalam Islam telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak zamannya dan diteruskan oleh pemimpin Islam lainnya hingga kini. Berikut beberapa contoh toleransi dalam Islam:
Perlakuan terhadap Ahli Kitab.
Nabi Muhammad SAW memperlakukan Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, dengan penuh hormat dan kasih sayang. Beliau sering mengunjungi mereka, menjenguk yang sakit, dan mengizinkan mereka untuk membangun rumah tangga beda agama.
Perlakuan terhadap tawanan perang
Nabi Muhammad SAW dan sahabat memperlakukan tawanan perang dengan baik, tidak ada yang dihukum pancung, melainkan hanya diwajibkan membayar jizyah.
Penyebaran dakwah Islam berlangsung secara damai, dan Rasulullah SAW berkirim surat kepada pemimpin setempat sebelum memasuki wilayah tujuan dakwah.
Peristiwa Fathu Makkah
Nabi Muhammad SAW mengambil alih Makkah tanpa pertumpahan darah atau balas dendam kepada kafir Quraisy.
Toleransi dalam Islam memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
Tidak memaksa,
Bukan untuk saling melebur dalam keyakinan,
Bukan untuk saling bertukar keyakinan.
Berlaku bagi semua orang, baik itu sesama muslim maupun non-muslim.
Berlandaskan pada keyakinan bahwa manusia itu makhluk paling mulia.
Berlandaskan pada keyakinan bahwa perbedaan agama dan keyakinan merupakan realitas yang dikehendaki Allah Swt
Jelang Momen natal dan tahun baru 2024-2025, walikota Eri Cahyadi ajak warga Surabaya perkuat toleransi beragama (www.jawapos.com). Kembali berulang, seruan toleransi yang bertentangan dengan ajaran Islam bahkan oleh menteri agama, Kepala daerah dan pejabat pejabat lainnya. Hal ini terjadi karena tidak ada pemahaman akan tugas penguasa dan pejabat negara dalam menjaga urusan umat termasuk dalam penjagaan negara atas akidah umat.
Pada akhir tahun ini umat perlu waspada dan menjaga diri agar tetap dalam ketaatan kepada Allah, karena pada dasarnya sekalipun ia kuat dalam hal keimanan ia bisa saja mengucapkan atau merayakan hal tersebut. Umat Membutuhkan adanya reminder karena kecenderungan masyarakat Semakin Longgar. Hal ini terjadi karena negara tidak memfungsikan diri sebagai penjaga akidah.
Jadikannya HAM sebagai pijakan dan ditambah masifnya Kampanye moderasi beragama Membuat umat makin jauh dari Pemahamannya yang lurus.
Islam memiliki definisi yang jelas soal pelanggaran hukum syara’. Islam Juga memiliki konsep yang jelas dalam interaksi dengan agama lain Prinsip toleransi dalam Islam telah menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat selama ini ketika islam diterapkan secara kaffah. Islam menjadikan para pemimpin dan pejabat negara memberikan nasihat taqwa agar umat tetap terikat dengan aturan Islam khususnya dalam momen krusial yg berpotensi membahayakan aqidah umat. Negara juga menyiapkan Departemen Penerangan untuk memberikan penjelasan bagaimana tuntunan Islam dalam menyikapi hari besar agama lain. Dalam sistem Islam, negara juga memiliki kadi hisbah yang akan jelaskan di tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya interaksi Umat Islam dengan agama lain, khususnya bagaimana aturan Islam terkait Natal dan Tahun Baru.
Hukum toleransi dalam Islam adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, tanpa memaksakan orang lain untuk mengikuti keyakinan kita. Toleransi dalam Islam memiliki beberapa prinsip, di antaranya:
Toleransi hanya berlaku dalam aspek muamalah (interaksi sosial), bukan dalam aqidah dan ibadah.
Toleransi tidak boleh mengkompromikan aqidah dan ibadah, karena aqidah adalah sesuatu yang mutlak dan tidak dapat dikompromi.
Toleransi berlaku bagi semua orang, baik itu sesama muslim maupun non-muslim.
Toleransi dalam Islam tidak berarti saling melebur dalam keyakinan atau saling bertukar keyakinan.
Toleransi dalam Islam mengharuskan kita untuk mengendalikan diri dan menyediakan ruang untuk saling menghormati keunikan masing-masing.
Toleransi dalam Islam mengharuskan kita untuk tidak menghujat, menjelek-jelekan, merendahkan, atau menistakan agama lain.
Beberapa dalil dalam Al-Qur'an dan hadis yang mendukung toleransi dalam Islam, di antaranya:
Surat Al-Hasyr ayat 9
Hadis dari al-Bukhari yang menyebutkan bahwa agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang lurus dan toleran.
Hadis dari Muslim dan Abu Ya'la yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi (Allah) yang nyawaku di tangan – Nya, tidaklah beriman seorang hamba seh/ingga dia mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”.
Wallahu a'lam bishowab
Posting Komentar