GENERASI SADIS, LAHIR DARI SISTEM KAPITALIS
Oleh : Ummu Khairunnisa
Baru-baru ini warga perumahan Great Rosida Desa Made Lamongan dihebohkan dengan penemuan jasad yang sudah membusuk. Tepatnya di sebuah warung kopi yang sudah lama tidak beroperasi. Jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan ini akhirnya terungkap sebagai korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman korban sendiri. Polres Lamongan telah menangkap dan menetapkan Ai (16 tahun ) sebagai tersangka.
Menurut keterangan polisi, pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku. Menurut pengakuan pelaku, motif pembunuhan adalah sakit hati karena korban menolak cintanya.(kompas.com 15/01/2025).
Masih dibulan dan ditahun yang sama, kasus pembunuhan juga terjadi dengan pelaku berusia remaja. Kasus pembunuhan sadis yang menewaskan seorang remaja perempuan, PW (18), di Gowa, Sulawesi Selatan, menggemparkan publik dan mengungkap motif mengejutkan di balik kejahatan tersebut. Korban tewas di tangan pacarnya, JB (22), setelah mereka bertengkar karena kehamilan PW.(kompas.com 23/01/2025).
Kekerasan yang terjadi diranah publik atau ranah pribadi sering terjadi dari orang terdekat. Dan lebih mirisnya lagi pelaku dan korban masih berusia remaja. usia yang seharusnya menjadi tonggak sebuah peradaban gemilang. Namun faktanya saat ini usia remaja justru sangat rentan dengan kekerasan bahkan pembunuhan. KemenPPPA menyebutkan bahwa pada tahun 2024, jumlah kejadian kekerasan pada remaja di Indonesia tembus 8 ribu kasus. (goodstats.id 2/11/2024).
Inilah akibat lemahnya kontrol emosi dan pengabaian terhadap kesehatan mental. Juga jauhnya para remaja dari pemahaman Islam. Diperparah lagi lingkungan sosial yang kurang suportif dan berkontribusi dalam membina serta memperhatikan tumbuh kembang remaja. Berbagai kondisi yang melingkupi kesemua ini adalah buah dari penerapan sistem sekuler kapitalis yang mengabaikan Agama sebagai peraturan dalam seluruh aspek kehidupan. Dampaknya manusia bertindak sesuka hatinya. Tidak ada rasa takut pada azab Allah SWT. Diperparah dengan kondisi masyarakat yang permisif. Apapun dianggap boleh tanpa batasan halal dan haram.
Sistem Islam akan mencegah terjadinya kekerasan dikalangan remaja dengan menerapkan sistem pendidikan Islam. yaitu dengan membentuk aqidah yang lurus dan akhlak yang mulia. Dengan pendidikan Islam yang sempurna maka terbentuklah remaja tangguh, sehingga para remaja dapat memahami hubungan antar manusia dan dapat mengendalikan nalurinya. Dengan kata lain sistem Pendidikan Islam dapat membentuk kepribadian Islam pada seluruh remaja.
Islam juga memiliki peraturan yang jelas terkait pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas syari'at. Islam melarang laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) tanpa disertai mahram.
Rasulullah Saw bersabda :" Janganlah sekali-kali seorang pria dan wanita berkhalwat kecuali jika wanita itu disertai mahramnya ".
(HR Bukhari)
Demikianlah Islam menuntaskan persoalan remaja. Sehingga peristiwa pacaran apalagi pembunuhan tidak akan terjadi dikalangan remaja.
Wallahu a'lam bishowab.
Posting Komentar