-->

Kriminalitas Tinggi, Potret Rusaknya Sekulerisme


Oleh : Khoiroh Anisya (Aktivis Dakwah dan Pemerhati Remaja)

Di era modern hari ini yang setiap sudut diatur oleh sekulerisme, menjadikan agama tak berarti. Keimanan dan ketakwaan semakin menipis karena jauhnya manusia dari syariat Allah. Alhasil, setiap hari kita disuguhi berita kriminal. Bak hidangan sehari-hari yang tak pernah habis diberitakan. Rasa aman sudah tidak bisa dirasakan lagi, itulah potret rusaknya sekulerisme hari ini.

Seperti dikutip dari media online (Urban.id) -Seorang pria bernama Ismail (40 tahun), warga Kelurahan Selagit, Kabupaten Musi Rawas, ditangkap polisi usai menganiaya ibu kandungnya berinisial SA (80 tahun), penganiayaan tersebut berawal saat Ismail kesal karena kalah main judi online. 

Sadis! Sungguh sangat ironis ketika mendengar berita seperti itu, kemudian pada 9 Februari 2025 polisi ungkap kasus penemuan mayat bayi di Sambas, yang pelakunya masih di bawah umur (HI! PONTIANAK) 

Hal yang sama juga terjadi, seperti dilansir dari Beritasatu.com, jasad bayi baru lahir ditemukan di aliran kali Caringin. 

Rentetan berita di atas hanyalah secuil fakta yang diangkat di media. Adapun kriminalitas yang tidak muncul di media massa, tentunya masih banyak lagi. Dengan kondisi seperti ini tentunya membuat masyarakat tidak aman dan was-was. Betapa tidak, kriminalitas begitu nyata terpampang didepan mata, prilaku keji para pelaku juga makin sadis dan diluar nalar akal manusia.

Kriminalitas semakin marak dengan kadar kekerasan yang makin mengerikan dengan pelaku yang makin muda usianya, hal menunjukkan bahwa sistem sekuler kapitalisme makin mandul menjamin keamanan dan gagal menjaga nyawa manusia.

Semua ini tidak terlepas dari dampak penerapan sistem hidup yang rusak pada semua aspek kehidupan.

Masalah ekonomi diduga menjadi pemicu, namun tak jarang perkara-perkara sepele seperti tersinggung, hutang bisa berujung penganiayaan dan pembunuhan. Tidak sekadar dibunuh, jasad korban bahkan dimutilasi dengan sadis, dan yang membuat semakin miris adalah para pelaku tersebut terkadang orang terdekat korban.

Pada hakikatnya, salah satu penyebab maraknya kriminalitas yang terjadi saat ini adalah lemahnya keimanan dan ketakwaan individu. Sekularisasi yang terjadi dalam kehidupan saat ini membuat orang dengan mudahnya melakukan tindak kriminal, bahkan mengganggap nyawa orang lain tidak ada artinya lagi.

Semua itu menunjukkan dampak penerapan sistem hidup yang rusak itu pada semua bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial atau pergaulan, pendidikan, media, dan lain-lain. Juga lemahnya sistem sanksi yang tidak menjerakan membuat kejahatan dan kriminalitas meningkat. Keamanan di era kapitalisme saat ini juga tidaklah terjamin.

Pemahaman sekuler telah membuat orang tidak takut dosa dan azab neraka. Mereka tidak takut murka Allah Swt. ketika melakukan kemaksiat, bahkan yang terkategori dosa besar semisal pembunuhan.

Sekularisme telah menjauhkan manusia dari aturan agama. Sehingga tidak ada pencegahan pada diri individu dari berbuat dosa akibat lemahnya keimanan dalam hatinya, sehingga yang terjadi adalah pengabaian terhadap hukum syara’.

Islam menjadikan negara sebagai pelindung dan penjamin keamanan rakyat. Negara akan menutup pintu kriminalitas dengan menjamin kesejahteraan rakyat, menjamin keamanan rakyat, dan penerapan sistem sanksi ditegakkan dengan adil, serta bersifat jawabir dan jawazir.

Islam juga memiliki sistem Pendidikan Islam yang akan mencetak generasi yang memahami hakekat penciptaan dan memiliki kepribadian Islam, sehingga menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan kriminal.

Tegaknya tiga pilar, mulai dari ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan sistem sanksi oleh negara akan menjamin terwujudnya keamanan pada masyarakat.

Wallahu a'lam bi ash sawab.