-->

Pendidikan Islam Mencetak Generasi Cemerlang

5 minute read

Oleh : Tri S, S.Si

Rusaknya generasi saat ini menjadi bukti gagalnya sistem pendidikan pada sistem sekulerisme. Sistem ini menjadi sebab rusaknya moral pada anak-anak dan remaja. Tidak ada yang mampu melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan unggul selain dengan sistem Islam.

Dilansir melalui metrotvnews.com (23-1-2025), setiap siswi diwajibkan untuk melakukan tes kehamilan usai libur sekolah. Kejadian ini terjadi di Provinsi Jawa Barat, yakni di SMA Sulthan Baruna. Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, setiap siswi didampingi oleh seorang pendidik perempuan untuk melakukan tes kehamilan di dalam toilet sekolah. Menurut Kepala Sekolah Sulthan Baruna, yaitu Sarman, program ini sudah dilakukan selama 2 tahun terakhir sebagai upaya untuk mengantisipasi adanya pernikahan dini. Kebijakan ini dilakukan atas persetujuan orang tua murid. Latar belakang dilakukannya program ini karena dahulu pernah ada siswi yang keluar sekolah karena tengah hamil.

Buah Pendidikan pada Generasi Z
Penyebab rusaknya generasi yang terus meningkat sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan yang ada. Di mana, pendidikan saat ini mengadopsi sistem sekuler yang memisahkan agama dari segala aspek dalam kehidupan. Begitu pula kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan telah menjauhkan agama dengan pelajaran sekolah. Hal ini bisa dilihat dari porsi pendidikan agama hanya diberi waktu 2 jam dalam setiap minggunya. Selain itu, adanya diskriminasi ketika ada siswa yang ingin memegang teguh agamanya seperti menggunakan hijab sesuai syariat, mendakwahkan syariat, dan lain sebagainya. Lingkungan yang sekuler jelas akan memengaruhi kualitas dalam membentuk kepribadian anak. Padahal, fitrah seorang manusia adalah terikat pada hukum syarak yang dibuat oleh Sang Maha Pencipta, yaitu Allah Swt.

Selain itu, di negeri ini juga mengadopsi paham liberalisme yang mengedepankan kebebasan. Akibatnya, anak-anak dan remaja bebas mengekspresikan dirinya dalam hal apa pun, sekalipun untuk berbuat maksiat. Tak ada siapa pun yang bisa menasihati atau mengingatkan karena mereka akan bersembunyi di balik hak asasi manusia. Ditambah lagi, negeri ini sangat berkiblat pada budaya, fesyen, atau kebiasaan yang berasal dari asing. Karena itu, sangat wajar jika kerusakan makin terlihat pada generasi saat ini.

Pemerintah juga seakan tidak memiliki peran dalam mendidik generasi karena membiarkan konten-konten yang berbau seksual atau kekerasan. Dampaknya, hal itu dianggap wajar sehingga mereka dengan leluasa bisa menikmati setiap waktu.

Inilah bukti nyata jika pendidikan tidak berlandaskan pada syariat agama. Kekacauan akan terus berlangsung dan kerusakan pada generasi pasti akan terjadi. Fenomena ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di bawah naungan sistem kapitalisme demokrasi yang sekuler telah gagal mencetak generasi emas yang berkualitas sebagai penerus peradaban.

Di bawah naungan sistem kapitalisme demokrasi, generasi hanya dididik menjadi individu yang pintar dalam ilmu dan alat, tetapi miskin dalam hal keimanan dan akhlak. Akibatnya, generasi yang lahir menjadi individu yang bermoral bejat dan gemar berbuat kerusakan. Walaupun masih duduk di bangku sekolah, mereka berani melakukan berbagai aksi kejahatan seperti tawuran, pemerkosaan, bahkan pembunuhan. Hal ini terjadi karena paham sekuler meracuni benak mereka sehingga tidak ada rasa takut pada Sang Pencipta. Mereka tidak takut dosa, tidak peduli aturan, dan larangan Allah Swt.

Generasi Berakhlak dalam Naungan Islam
Islam menyajikan sistem pendidikan yang sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan sistem sekuler. Dalam sistem Islam, generasi akan dididik bukan sekadar memberikan pemahaman teoretis semata, tetapi akan diterapkan secara praktis. Dalam Islam akan dipahamkan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan selalu berkaitan erat dengan Sang Pencipta, yaitu Allah Swt.

Tanpa terkecuali dalam menjalankan sistem pemerintahan, negara pun akan menerapkan sistem Islam. Seperti firman Allah Swt. yang artinya, "Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan bagi mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi." (QS. Al-a'raf: 96)

Atas dasar inilah, seharusnya negara dalam menjalankan sistem pemerintahan harus berdasarkan pada aturan Islam. Ini dilakukan sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah Swt. Sang Pencipta yang telah memberikan keberkahan dalam negeri.

Begitu pun dalam bidang pendidikan, sistem Islam memandang bahwa generasi diumpamakan bagai aset berharga yang akan menjadi pilar-pilar pengokoh peradaban. Di pundak merekalah seluruh negeri menggantungkan harapan masa depan yang mulia dan berharap tegaknya Daulah Islam. Karena itu, sistem Islam mengharuskan pemerintahan terjun langsung dalam mendidik generasi, bukan malah jadi penonton yang terkadang justru menjadi tembok penghalang lahirnya generasi yang gemilang. Pemerintah harus terjun langsung untuk mendidik dan menjaga anak bangsa sehingga terbentuk menjadi generasi yang berkualitas dan cemerlang.

Langkah ini bisa diambil melalui bidang pendidikan karena melalui pendidikan generasi bisa mendapatkan ilmu dan pemahaman. Dengan adanya ilmu dan pemahaman yang benar, maka generasi bisa terhindar dari kebodohan dan kekufuran. Karena itu, negara harus menerapkan sistem pendidikan Islam dengan asas akidah Islam. Sehingga generasi bisa memiliki kepribadian Islam, yaitu memiliki pola pikir yang berlandaskan pada Islam dan berperilaku sesuai dengan syariat Islam.

Dengan demikian, generasi dalam melakukan segala amal perbuatan bukan semata-mata hanya untuk mengejar kesenangan dalam hidupnya, tetapi semua untuk mendapatkan rida Allah Swt. Hal ini akan menjadikan generasi takut melakukan kejahatan, berbuat maksiat, dan melakukan segala sesuatu yang akan mendatangkan dosa baginya. Hal ini karena standar perbuatan mereka bukan lagi didasari kesenangan dan kepuasan semata, tetapi melihat sumber halal dan haram.

Selain itu, harusnya negara bertindak tegas untuk melarang berbagai bentuk tayangan maupun aksi yang berpotensi merusak seperti kekerasan, pornografi, dan lain sebagainya. Negara hanya boleh memberikan izin pada tayangan maupun konten-konten yang bersifat edukasi seperti syariat Islam, kemajuan sains dan teknologi, berita terbaru, dan lain-lain. Dengan demikuan, terciptalah lingkungan yang baik sehingga melahirkan generasi yang baik pula, penuh keimanandan ketakwaan, serta jauh dari kerusakan dan kejahatan.

Sistem pendidikan seperti ini pernah berjaya pada masa peradaban Islam yang berlangsung selama 13 abad. Di era tersebut, peradaban Islam telah melahirkan banyak generasi yang cemerlang, para cendekiawan, dan para ahli di berbagai bidang. Bahkan beberapa temuan hebat yang mereka temukan pada zaman itu masih digunakan sampai saat ini.

Demikian suasana generasi dalam sistem Islam pada saat Daulah Islam tegak kembali. Pentingnya menerapkan sistem pendidikan Islam sehingga generasi yang lahir terbentuk menjadi generasi yang unggul, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Wallahualam bissawab.