-->

AL QUDS DI KOOPTASI, KITA BUTUH SOLUSI


Oleh : Evi Ummu Zaid 

Hamas tuduh Israel lakukan pemerasan murahan dengan halangi bantuan masuk ke Gaza. Kelompok Palestina tersebut menyebut keputusan Netanyahu untuk menghentikan bantuan ke Gaza sebagai pemerasan murahan. Kejahatan perang dan kudeta terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata, masih menurut Hamas lebih dari 100 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel. Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Selain menghalangi bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan pertolongan ke daerah kantung itu (alinea.id 02/03/2025)

Sebagai bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel, kelompok Hamas mengajak warga Palestina beribadah di masjid Al Aqsa selama bulan Ramadan ini, sementara itu akses ke masjid tersebut ditengarai dibatasi oleh otoritas Israel melalui karantina wilayah dengan alasan keamanan. Hal ini disampaikan oleh Pengkhotbah Masjidil Aqsha Syekh Ekhrima Sabri pada 28 Februari 2025. Warga Palestina memandang pembatasan ini sebagai bagian dari kebijakan Israel yang lebih luas untuk mengyahudikan Jerusalem Timur termasuk Masjidil Aqsa dengan menghapus identitas Arab dan islamnya(disway.id 01/03/2025)

Hal ini harus kita waspadai dan tetap berhati-hati karena justru beberapa waktu setelah penghentian invasi dan mundur dari wilayah Gaza, ternyata masih dimanfaatkan untuk menyerang habis-habisan daerah yang ada di sana, lebih dari 100 warga Palestina telah tewas akibat tembakan tentara Israel, tiga orang polisi Palestina juga tewas saat mereka bekerja mengamankan masuknya truk bantuan ke jalur Gaza, maka ini adalah sebuah kebiadaban yang tidak boleh dibiarkan tetapi harus tetap di monitoring.

Sesungguhnya hal tidak boleh menghentikan perjuangan kita. jangan sampai kita peduli ketika ada kejadian, ketika ada mayit, ketika ada darah-darah bertumpahan, ada orang yang dibakar di sana atau memperhatikan Baitul maqdis ketika ada invasi, ketika ada kebiadaban di sana. maka perjuangan harus tetap berlanjut Dan tidak akan berhenti kecuali sampai kening-kening kaum muslimin bisa bersujud di Masjidil Aqsa dengan tenang dan khusyuk. Sebab tidak ada lagi entitas Yahudi yang membatasi akses ke masjidil Aqsa pada setiap bulan Ramadan ataupun di bulan lain untuk selamanya.

Kita tidak boleh berhenti melakukan apapun yang bisa kita lakukan mulai dari memboikot produk-produk yang selama ini kita ketahui kebersihan dari keberpihakannya kepada zionis Israel. Kita juga tetap belajar mencari ilmu dan tetap melakukan langkah-langkah yang konsisten untuk membuka Baitul Maqdis. Dunia harus mengambil sikap tegas untuk kejahatan ini dan menolak segala upaya untuk menghapus rakyat Palestina. termasuk menolak campur tangan AS di Gaza. Peningkatan perlawanan global terhadap agresi Israel yang didukung barat dan tekad Palestina untuk menuntut kembali hak-hak mereka.

Apapun yang dilakukan saudara-saudara kita di sana adalah untuk membuka mata kita. Andaikan penghentian atau pengumuman penghentian invasi ini sebagai sebuah tanda bagi kita untuk berhenti, maka sia-sialah darah, pengorbanan mereka. Tugas kaum Muslim adalah terus menyadarkan seluruh elemen dan individu umat secara pemikiran dan tanpa kekerasan mengenai hakikat dan akar masalah krisis Palestina. selanjutnya adalah mengubah kepemimpinan sekuler menjadi kepemimpinan Islam melalui aktivitas dakwah menuju kedaulatan syariat Islam kaffah. Karena tidak ada solusi apapun bagi rakyat Palestina terhadap Israel selain Jihad dan Khilafah.

Wallahu a'lam bishowab