Cahaya Islam Mampu Menyinari "Indonesia Gelap"
Oleh: Hamnah B. Lin
Ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta, untuk menggelar demonstrasi lanjutan dalam aksi yang bertajuk "Indonesia Gelap" pada Kamis (20/2) hari ini. Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, mulanya puluhan mahasiswa telah tiba terlebih dahulu sekitar pukul 14.53 WIB. Mereka kemudian melakukan orasi untuk menyampaikan aspirasi. Kemudian, sekitar pukul 16.17 WIB ribuan mahasiswa dari ragam universitas tiba untuk bergabung dengan sejumlah mahasiswa yang telah tiba terlebih dahulu. Mereka tiba dengan dipimpin oleh satu mobil komando sambil berjalan beriringan dengan membentuk barikade manusia ( CNN, 20/02/2025).
Mahasiswa menolak sejumlah kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat, terutama efisiensi anggaran. Mereka juga menolak revisi Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) terkait konsesi tambang untuk perguruan tinggi dan mendorong pengesahan UU Perampasan Aset.
Pada aksi Indonesia Gelap, para mahasiswa membawa beberapa poster bertuliskan Efisiensi atau Nurutin Ambisi, Ndasmu!; Hentikan Pemangkasan Anggaran Pendidikan; Rakyat Diperas, Anggaran Pendidikan Dipangkas, Indonesia Cemas; Makan Dijanjikan Sekolah Dikorbankan Masa Depan Dihancurkan; Kenyang Gak, Bodoh Iya; #DaruratPendidikan; Oke Gas, Oke Gas, Mana Gas?; 100 Hari yang Paling Mematikan; Makan Uang Rakyat Gratis; Kabinet Gemuk; dan kalimat protes lainnya.
Mahasiswa kini sudah mulai bergeliat menjadi penyambung lidah rakyat, dan semoga perjuangan ini menemukan jalan perubahan yang benar. Yakni suara mahasiswa saat ini seharusnya menggugat ke arah akar atau ideologis, yaitu demokrasi transaksional, termasuk terhadap demokrasi itu sendiri karena yang ada saat ini bukanlah kedaulatan rakyat, namun korporasi yang berdaulat.
Bergantinya sosok pemimpin yang masih kisaran 100 hari bekerja, nyatanya kebijakan - kebijakannya semakin dzolim, semakin membuat rakyat sengsara. Mulai dari rencana kenaikan PPN, kelangkaan LPG melon, polemik MBG, efisiensi anggaran yang banyak mengebiri layanan publik, kabinet gemoy, putusan ringan kasus korupsi timah, gurita korupsi Jiwasraya, pendirian Danantara, ormas dan kampus tarik tambang, kasus lagu “Bayar bayar bayar”, dan masih banyak lagi kebijakan yang membuat miris.
Dengan melihat kondisi ini, jelaslah bahwa rakyat butuh bukan hanya perubahan kebijakan dan rezim, tetapi perubahan sistemis dari kapitalisme yang telah terbukti gagal dan merusak menuju sistem Islam. Namun, perubahan ini tidak akan terwujud selama demokrasi masih menjadi spirit aksi mahasiswa.
Kedzaliman yang terus penguasa lakukan, sejatinya adalah kemungkaran. Kemungkaran adalah apa saja yang dinyatakan buruk dan haram oleh syariat Islam, seperti meninggalkan yang wajib dan mengerjakan yang haram. Kemungkaran harus diubah oleh umat Islam.
Dalam menghadapi kemungkaran, Rasulullah saw. telah memerintahkan untuk melakukan perubahan. Ini sebagaimana sabda beliau, “Siapa saja yang melihat kemungkaran, ia wajib mengubah dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka wajib dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka wajib dengan hatinya. Itu merupakan selemah-lemah iman.” (HR Muslim).
Arah perubahan tersebut telah digariskan oleh Allah Taala dalam QS Ali Imran ayat 104, “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Maka besar harapan, mahasiswa bisa menjadi motor perubahan. Yakni hendaklah para mahasiswa bergabung di dalam jemaah dakwah Islam yang berjuang mewujudkan tegaknya syariat Islam kafah. Meski berbeda kampus dan asal daerah, para mahasiswa harus bersatu di atas akidah Islam dan mengarahkan perjuangan pada satu tuntutan, yaitu mewujudkan kehidupan Islam dengan penerapan syariat Islam kafah.
Dengan penerapan Islam Kaaffah dalam naungan khilafah, kebijakan - kebijakan khalifah sebagai pemimpin satu seluruh dunia tidak akan mendzolimi, tidak akan melakukan kemungkaran. Karena khalifah memutuskan segala kebijakan berdasar Alqur'an dan As sunnah, yang bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta Dan Maha adil.
Mari dorong segala bentuk aksi di negeri ini dengan perubahan yang benar, yakni perubahan ke arah sistem. Dari sistem sekarang kapitalis demokrasi menuju sistem Islam khilafah Islamiyah. Perubahan sesungguhnya yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan umat.
Allahu A'lam.
Posting Komentar