-->

Kepedulian Sosial di Bulan Ramadhan


Oleh : Riyati, Aktivis Dakwah

Dapat kita rasakan bersama, akhir-akhir ini negara kita tengah tidak baik-baik saja, ibarat orang sedang menderita sakit yang tak kunjung sembuh. Sakit yang dialami negara ini ternyata dari berbagai sisi, baik itu dari sisi masyarakatnya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, bahkan politik. Maka, sudah saatnya umat Islam tampil mengobatinya atau merehabilitasi keadaan agar tidak terus menderita.

Apalagi saat ini kita berada di bulan yang Allah SWT muliakan, yakni bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan sebagai sahru muwasah atau bulan kepedulian sosial atau solidaritas terhadap sesama. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim harus peduli dengan sesama Muslim lainnya walaupun berbeda suku, bangsa, ras, dan lainnya. Apalagi di dalam Al-Qur’an surah al-Hujurat ayat 10 disebutkan, bahwa kaum Muslim bersaudara. 

 اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ 

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara.”

Mereka (kaum Muslim) juga ibarat bagian dari dari suatu bangunan yang tepat dan logis di dalamnya masing-masing individu melakukan kegiatan dan partisipasi yang nyata. Rasulullah SAW pun bersabda, “Orang Mukmin dengan orang Mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain” (Shahih Muslim No.4684).

Dalam kata lain Mukmin ibarat satu tubuh, apabila terdapat bagian yang sakit maka secara keseluruhan akan sakit.  
 
Maka, Ramadhan juga dikatakan sebagai bulan yakni bulan seorang Muslim ditempa agar memiliki jiwa solidaritas kepada sesama, seperti menyediakan takjil kepada yang berpuasa. Sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun” (HR Tirmizi, 807). 

Hadits lain menyebutkan, “Barang siapa memberi buka orang puasa, baginya ampunan untuk dosa-dosanya sekalipun sekedar seteguk susu, sebutir kurma atau segelas air” (HR Ibnu Khuzaimah). 

Inilah ajaran Islam yang sederhana dan tidak memberatkan mengandung hikmah solidaritas kepada sesama. Semoga apa yang dicontohkan nabi yang kita dambakan pertemuannya kelak di yaumil akhir dapat kita teladani dalam Ramadhan ini dan kehidupan sehari-hari. Aamiin.[]