Kriminalitas Marak, Bukti Tidak Ada Sanksi Yang Tegas
Oleh : Sartinah Ramli. S
Satu kesalahan akan terulang jika tidak ada efek jera bagi seorang pelaku, seperti itulah yang terjadi sekarang ini tindak kejahatan terlalu mudah didapatkan bahkan sampai tak masuk akal. Mirisnya penganiayaan dilakukan oleh seorang anak tega mencekik leher ibunya akibat kalah main judol (judi online) pelaku nekat melakukannya karena mendesak ibunya untuk meminta uang namun ibunya menolak.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, melalui Kasat Reskrim, Iptu Ryan Tiantoro Putra, mengatakan peristiwa penganiayaan itu berawal saat Ismail kesal karena kalah main judi online.
"Pelaku yang kesal awalnya membanting HP miliknya, lalu ia meminta uang kepada korban. Tapi karena tidak diberi membuat pelaku semakin emosi dengan membanting dan mencekik leher korban," katanya, Minggu, 9 Februari 2025.
Tak hanya itu, Ismail lantas mengambil gunting dan menyekap ibunya yang sudah tua itu di dalam kamar. Ia juga mengancam akan membunuh korban. kumparan.com, 09-02-2024
Hanya karena masalah sepele seseorang sangat mudah melakukan tindak kejahatan tanpa berpikir panjang terhadap akibat dari perbuatannya. Ini dikarenakan seseorang krisis akan identitasnya dan tidak adanya sistem sanksi yang membuat pelaku jera.
Individu yang ada di sistem kapitalisme sekarang ialah individu yang hanya berambisi untuk mendapatkan sebuah materi dan keuntungan dari semua perbuatannya sehingga bila tujuannya tidak tercapai maka jalan pintas yang langsung diambil ialah menganiaya atau membunuh. Sangatlah miris mengganggap nyawa manusia senilai nyawa nyamuk. Individu ini kehilangan identitas nya sebagai seorang muslim bahwa setiap tindakan dan perbuatannya harus dipertimbangkan atas agama dan pastinya akan dipertanggungjawabkan kelak diakhirat.
Tidak hanya itu sistem sanksi disistem kapitalisme hanya sebatas slogan hukuman yang pada kenyataannya hukuman bisa dibayar jika pelaku adalah orang yang mampu membayar maka sangat mudah untuk mengurangi sanksi pelaku. Sehingga dari tindakan ini pelaku tidak mendapat hukuman yang jera, malah menjadi alasan kuatnya untuk berulah kembali karena dengan mindsetnya hukuman bisa kok ringan asal ada uang. Hukuman bisa bermain ditangan orang elit, sedangkan hukuman menindas tanpa keadilan untuk orang yang sulit. Sebuah potret nyata disistem kapitalisme sekularisme, miris dan tak masuk akal.
Berbeda halnya dengan Sistem Islam segala sesuatu berlandaskan dengan Al-Qur'an, As-Sunnah bukan akal manusia semata. Agar individu tidak krisis identitas, dalam Islam memberikan dasar yang sangat kokoh. “Faktor paling dominan terjadinya kejahatan adalah integritas personal. Di situlah Islam punya peran sangat besar, yaitu meletakkan pondasi cara berpikir dan berperilaku berdasarkan akidah atau keimanan kepada Allah.
Dengan Akidah ini, akan membuat seseorang mengerti mana yang boleh dan yang tidak, mana yang halal dan yang haram.
“Itu adalah sumber kekuatan kepribadian agar seseorang terdorong berbuat baik. Itu yang paling kuat karena ia tahu bahwa ia disaksikan langsung oleh Allah dan ia tahu ini semua urusannya bukan hanya di dunia, tetapi sampai ke akhirat. Islam berperan untuk menjaga akidah dan keimanan kaum muslim.
Islam menerapkan sistem sanksi yang tegas terhadap pelaku kriminalitas sehingga menimbulkan efek jera. Jika pelaku kriminalitas sudah balig, ia akan dihukum sebagaimana orang dewasa. Misalnya jika ia membunuh orang lain, akan berlaku hukum kisas. Ini sebagaimana firman Allah Taala, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) kisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.” (QS Al-Baqarah [2]: 178).
Begitu juga jika ia melukai orang lain. Allah Taala berfirman, “Kami telah menetapkan bagi mereka (Bani Israil) di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya (balasan yang sama).” (QS Al-Maidah [5]: 45).
Dengan rangkaian kebijakan dalam sistem Islam akan membuat pelaku akan jera. Tidak ada tawar menawar apalagi membeli hukum. Islam akan selalu memancarkan kebaikan untuk seluruh alam. Wallahualam bissawab.
Posting Komentar