-->

Krisis, Ketidakadilan, dan Kezaliman : Mengapa Islam Adalah Jawabannya?


Oleh : Meidy Mahdavikia

Gelombang demonstrasi berjudul “Indonesia Gelap” yang digerakkan oleh mahasiswa di berbagai daerah menjadi sorotan utama dalam dinamika politik nasional. Ribuan mahasiswa turun ke jalan, memenuhi kawasan Patung Kuda hingga ke Istana Negara, menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Aksi ini mendapat pengamanan ketat dari ribuan personel aparat gabungan, mencerminkan besarnya peningkatan tuntutan yang diajukan.

Dilansir dari laman *(tirto.id, 18/02/2025)*, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Ketimpangan ekonomi, kesulitan mendapatkan pekerjaan, serta kebijakan yang dianggap menambah beban hidup masyarakat menjadi pemicu utama demonstrasi ini. Sayangnya, solusi yang ditawarkan dalam aksi tersebut masih berkutat dalam konsep demokrasi kerakyatan, yang sejatinya tidak menyelesaikan masalah hingga ke akarnya.

Ketika Agama Ditinggalkan, Kehancuran Didekatkan

Aksi “Indonesia Gelap” bukanlah kejadian yang berdiri dengan sendiri, melainkan hasil dari sistem sekuler yang diterapkan di Indonesia. Sekularisme telah memisahkan agama dari kehidupan bernegara, sehingga kebijakan yang dibuat lebih berpihak pada kepentingan elit dan korporasi dibanding kesejahteraan rakyat. Sistem ekonomi kapitalistik yang dianut telah memperparah ketimpangan sosial, di mana segelintir orang menguasai kekayaan, sementara rakyat kecil terus berjuang untuk bertahan hidup.

Selain itu, sistem politik demokrasi telah membuka celah bagi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pemimpin yang terpilih lebih banyak memperjuangkan kepentingan politik jangka pendek dibandingkan kesejahteraan rakyat. Alih-alih memberikan solusi fundamental, berbagai kebijakan yang dihasilkan justru memperburuk keadaan, membuat rakyat yang sudah terhimpit oleh keadaan semakin terhimpit. Inilah yang membuat mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menuntut perubahan.

Namun, mengandalkan solusi dari sistem yang sama, yakni demokrasi kerakyatan, hanya akan membawa bangsa ini ada pada lingkaran masalah yang tak berujung. Demokrasi telah terbukti gagal memberikan kesejahteraan yang hakiki, karena sistem ini didasarkan pada kepentingan manusia yang penuh dengan kelemahan dan kepentingan pribadi. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang lebih mendasar dan menyeluruh, yaitu Islam.

Saat Dunia Terpuruk, Islam Hadir sebagai Solusi Sejati

Islam menawarkan sistem yang telah terbukti mampu membawa kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat. Dalam sistem Islam, kepemimpinan bukanlah ajang untuk mencari keuntungan, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab di hadapan Allah SWT. Khalifah dalam sistem Islam bertugas memastikan kesejahteraan rakyat dengan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh.

Dalam aspek ekonomi, Islam mengatur distribusi kekayaan dengan adil. Sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar rakyat tidak boleh dikuasai oleh segelintir individu atau perusahaan, melainkan harus dikelola oleh negara untuk kepentingan seluruh masyarakat. Pajak yang membebani rakyat dalam sistem kapitalisme juga tidak dikenal dalam Islam, karena negara mendapatkan pemasukan dari pengelolaan sumber daya alam, zakat, jizyah, dan fai.

Dalam sistem politik Islam, kepemimpinan berlandaskan syariat, sehingga hukum yang diterapkan tidak berdasarkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Mekanisme hisbah atau pengawasan dalam Islam memastikan penguasa bertindak sesuai dengan hukum Allah SWT, bukan atas dasar kepentingan politik sesaat. Amar makruf nahi mungkar menjadi ruh dalam kehidupan sosial, di mana rakyat memiliki peran aktif dalam mengoreksi penguasa jika melenceng dari syariat Allah SWT.

Oleh karena itu, mahasiswa sebagai agen perubahan harus memahami bahwa solusi sejati bagi permasalahan bangsa ini tidak bisa datang dari sistem sekuler yang telah terbukti gagal. Mahasiswa harus membangun kesadaran politik Islam dan bergabung dengan gerakan dakwah ideologis untuk mengawal perubahan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan demikian, cahaya Islam akan mampu menerangi kegelapan yang menyelimuti Indonesia, membawa kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyatnya.