-->

Hentikan Penjajahan Palestina dengan Khilafah!


Oleh : Afiynoor, S.Kom
(Aktivis Dakwah Surabaya)

Sudah lebih dari satu abad penjajahan Palestina yang dilakukan oleh Yahudi Israel berlangsung sejak peristiwa migrasi Yahudi dari Eropa tahun 1897 . Dari serangan demi serangan yang dilakukan oleh Yahudi Israel telah mensyahidkan lebih dari jutaan jiwa warga Palestina dan mengusir ribuan pemilik asli tanah Palestina, menjadi pengungsi keluar negeri. Sampai kapan penjajahan ini dibiarkan berlangsung dan apa pembelaan dari kita untuk mereka saudara kita di Palestina?

Mungkin beberapa dari kita merasa cukup dengan hanya membela hak-hak saudara kita di Palestina dengan memboikot produk-produk yang berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Israel. Atau merasa cukup dengan mengirimkan sejumlah donasi baik berupa uang maupun barang kebutuhan bagi mereka. Bahkan ada yang merasa cukup hanya dengan memberikan support berupa doa tanpa ada tindakan nyata. Sudah cukupkah semua itu mampu untuk melenyapkan penderitaan yang disebabkan oleh penjajahan Yahudi Israel terhadap saudara kita di Palestina? 

Kenyataannya, penderitaan dari penjajahan Yahudi Israel terhadap saudara kita di Palestina masih terus berlangsung bahkan semakin menjadi-jadi meskipun sudah mendapatkan kecaman dari masyarakat dunia. Bahkan dikeluarkannya resolusi PBB pun tidak mampu untuk menghentikan serangan dari penjajah Yahudi Israel. Bantuan kemanusiaan pun tidak terhitung banyaknya dikirim untuk membantu saudara kita di Palestina tetapi tetap saja tidak mampu menghentikan penderitaan yang disebabkan oleh penjajahan dan serangan dari Yahudi Israel. 

Solusi yang ditawarkan oleh PBB berupa solusi dua negara merupakan sebuah pengkhianatan keji terhadap pemilik asli tanah Palestina yaitu milik kaum muslimin. Karena keberadaan Yahudi Israel di Palestina sendiri adalah atas ijin PBB melalui Resolusi 181. Dan sejak saat itu, Yahudi Israel menjajah, mengusir dan menjagal warga Palestina dengan bebasnya. Bagaimana mungkin satu resolusi yang menjadi alasan bagi PBB mengijinkan Yahudi Israel bercokol menjajah rakyat Palestina namun puluhan resolusi setelahnya tidak ada satupun yang digubris Yahudi Israel dan tidak memiliki kekuatan untuk menghentikannya? Sudah selayaknya kita pun harus menolak solusi dua negara dan kembali mengukuhkan komitmen untuk mengembalikan tanah Palestina kepada pemilik aslinya yaitu rakyat Palestina.

Penguasaan Khilafah Islamiah atas tanah Palestina dimulai pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Wilayah Palestina yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur), berhasil dikuasai oleh tentara Islam pada tahun 638 Masehi atau bertepatan dengan tahun 16 Hijriah. Pada saat itu, Palestina memang merupakan wilayah yang tersisa di kawasan Timur Tengah, yang belum dikuasai oleh Kekhalifahan Islam (khazanah.republika.co.id) Bahkan keberadaan tanah Palestina akan selamanya menjadi milik kaum muslimin, karena berstatus tanah kharaj milik kaum muslimin. 

Maka wajarlah ketika pada tahun 1896 Theodor Herzl, seorang tokoh zionis, memberanikan diri untuk menemui Sultan Abdul Hamid II sambil meminta izin mendirikan gedung di al-Quds. Permohonan itu dijawab Sang Khalifah dengan penolakan tegas. Beliau berkata, "Sesungguhnya, Daulah Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan tersebut. Sebab itu, simpanlah kekayaan kalian dalam kantong kalian sendiri", tegas Sang Khalifah.

Ketegasan Khalifah menunjukkan bahwa memang untuk melindungi sebuah tanah yang menjadi milik kaum muslimin haruslah dengan ketegasan dan kekuatan, tidak hanya dengan sekedar kata-kata tanpa arti dan tanpa makna yang mampu dengan mudah untuk diabaikan.
Satu seruan jihad akan mampu untuk mengusir penjajah Yahudi Israel dari tanah Palestina. Tentunya seruan jihad yang memiliki satu kekuatan dibawah satu komando. Tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri. Harus dibawah satu komando yang satu, memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga mampu untuk mengalahkan Yahudi Israel dan siapapun yang berada di belakangnya.

Persoalannya sekarang, siapakah yang mampu menggerakkan tentara kaum muslimin yang tersebar di negeri-negeri Islam? Negeri Islam manakah yang cukup tegas dan memiliki kekuatan yang mampu untuk menghadapi Yahudi Israel dan siapapun yang ada dibelakangnya? 

Kondisi kaum muslimin saat ini jauh dari kata kuat. Tidak ada kekuatan yang menyatukan mereka sebagaimana yang terjadi di masa kekhilafahan. Mereka tercerai berai hidup di negeri yang tidak mampu melindungi mereka, memaksa mereka hidup dalam aturan yang dzalim, membiarkan mereka mengalami kesulitan hidup, bahkan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan aturan Islam yang seharusnya menjadi hak mendasar setiap manusia. 

Jika saja kaum muslimin mau kembali hidup di masa kejayaan Islam dimana kekuatan dan kepemimpinan terhimpun dibawah satu kekuatan kekhilafahan, niscaya kita tidak akan merasakan kehinaan dan kesengsaraan. Rakyat Palestina akan hidup tentram dan aman dibawah naungan Khilafah. Begitu juga dengan kaum muslimin di negeri-negeri lain yang tengah mengalami penindasan, penghinaan, pelecehan dan penjajahan.