SOLUSI MUDIK, TAK HANYA BUTUH TRANSPORTASI
Oleh : Dewi Ummu Azka
Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, menjelang IdulFitri mudik merupakan hal yang sangat di nantikan masyarakat di negeri kita. Pasalnya, banyak masyarakat yang mencari peruntungan di rantau orang, khususnya di daerah perkotaan dengan alasan lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena lebih lengkapnya infrastruktur dibanding daerah pinggiran apalagi pedesaan. sehingga mudik saat lebaran menjadi momen silahturahmi setahun sekali. setiap tahunnya jumlah pemudik terus meningkat, pada tahun 2024 jumlah pemudik tercatat sebesar 56,4% dibanding tahun sebelumnya.(tvrinews.com 16/03/2025).
Namun sayang, tradisi mudik yang terjadi setiap tahunnya seolah tidak dijadikan pelajaran bagi pihak yang berwenang. Berbagai persoalan terkait sarana Transportasi ikut menjadi tradisi juga setiap tahunnya. Kemacetan hingga kecelakaan bahkan maraknya travel gelap meningkat setiap tahunnya.
Pada masa arus mudik lebaran tahun 2024, Korlantas Polri mencatat sepeda motor menjadi penyumbang tertinggi kecelakaan (73 %). Kemudian diikuti oleh bus (12 %), angkutan barang (10 %) dan mobil pribadi (2 %), lain-lain (3 %). Di tahun tersebut setidaknya ada 429 orang yang meninggal akibat kecelakaan dari total 2.895 kasus.(detiknews.com 12/04/2024).
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, pengguna travel gelap di musim mudik libur Lebaran tahun 2025 ini berpotensi meningkat. Keberadaan travel gelap lantaran tidak tersedia lagi angkutan pedesaan. Sementara kebutuhan mobilitas masyarakat pedesaan ke perkotaan (Jabodetabek) masih cukup tinggi, Diperkirakan mudik lebaran tahun 2025, pengguna travel gelap akan meningkat mengingat mudik gratis ditiadakan yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Menggunakan travel gelap lebih murah dan lebih praktis.(cnbcindonesia.com 03/03/2025).
Pengamat Maritim, Capt.Marcellus Hakeng Jayawibawa untuk tahun 2025 proyeksi lonjakan pemudik semakin besar yang tentu membawa tantangan semakin kompleks disektor transportasi laut yaitu keberadaan truk kelebihan muatan(ODOL) tidak hanya berbahaya bagi infrastruktur jalan tapi juga kapal penyeberangan bahkan bisa menimbulkan kecelakaan kapal.(tvrinews.com 1/03/2025).
Berbagai persoalan yang terjadi setiap tahunnya, tidak lepas dari buruknya tata kelola transportasi yang berazaskan Kapitalisme-sekuler. Dalam sistem ini transportasi menjadi jasa komersil karena pengelolaannya diserahkan kepada pihak Swasta. Negara hanya sebagai regulator yang lebih banyak berpihak kepada pengusaha, Meski harus mengorbankan kepentingan rakyat. Yang ada hanya tentang untuk rugi bukan mencari solusi yang pasti.
Islam memandang transportasi sebagai fasilitas publik yang tidak boleh dikomersialkan. Meski pembangunan infrastruktur mahal dan rumit, haram bagi Negara menyerahkan pengelolaannya kepada swasta. Negara wajib membangun hajat transportasi publik yang aman, nyaman, murah, dan tepat waktu, serta memiliki fasilitas penunjang yang memadai sesuai dengan perkembangan teknologi. Anggaran untuk mewujudkan semua ini adalah anggaran yang bersifat mutlak karena transportasi merupakan kebutuhan publik.
Negara Islam memiliki sumber pemasukan yang banyak dan beragam, sehingga mampu untuk membangun infrastruktur termasuk dalam transportasi yang baik, aman dan nyaman, sehingga rakyat mendapatkan layanan dengan mudah dan kualitas terbaik.
Di sisi lain, Islam memandang bahwa kemajuan dan pembangunan adalah hak semua rakyat dan merupakan kewajiban Negara. Oleh karena itu, Negara akan membangun infrastruktur merata sehingga potensi ekonomi terbuka lebar di semua wilayah, bukan hanya di perkotaan. Sehingga merantau bukan karena alasan sulitnya ekonomi. Kehidupan rakyat yang terjamin kesejahteraannya akan lebih mudah diwujudkan dalam tatanan sistem Islam.
Wallahu a'lam bishowab.
Posting Komentar