Solusi untuk Palestina
Oleh : Sri Azzah Labibah SPd
Rabu (19-3-2025), Israel menyerang Gaza lagi setelah mengeluarkan ancaman kepada penduduk di wilayah tersebut. “Tentara telah memulai operasi darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk memperluas perimeter keamanan dan menciptakan zona penyangga parsial antara utara dan selatan,” demikian pernyataan tentara Israel pada Rabu. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa pemerintah Israel akan segera mengeluarkan perintah evakuasi di zona konflik. “Bagi warga Gaza, ini adalah peringatan terakhir. Ikuti saran Presiden AS, kembalikan para sandera, dan hancurkan Hamas. Dari sana, pilihan lain akan terbuka bagi semua orang. Mereka yang ingin pindah ke belahan dunia lain dapat pergi,” kata Gallant. Serangan terhadap Palestina terjadi terus menerus dan makin brutal. Tapi perhatian masyarakat sepertinya makin berkurang karena tertutup beragam persoalan-persoalan di dalam negeri. (Beritasatu.com,20-3-2025)
Adapun serangan dilaporkan terjadi di Gaza utara serta di kota-kota Deir al-Balah dan Khan Younis di bagian tengah. Salah satu serangan dilaporkan menewaskan 17 anggota satu keluarga di Rafah, termasuk lima anak, orang tua mereka, serta seorang pria dengan tiga anaknya, menurut laporan tenaga medis di rumah sakit setempat. Saksi mata menggambarkan pemandangan mengerikan di rumah sakit Nasser di Khan Younis, di mana pasien tergeletak di lantai, beberapa di antaranya berteriak kesakitan, sementara seorang gadis kecil menangis saat lengannya yang berlumuran darah diperban. Di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, para penyintas mengadakan pemakaman darurat bagi puluhan jenazah yang berjejer di halaman.
Israel mengklaim bahwa serangan ini diluncurkan setelah intelijen menemukan rencana Hamas untuk melakukan serangan baru guna menculik atau membunuh warga sipil atau tentara Israel. Hamas juga disebut menolak membebaskan lebih banyak dari 59 sandera yang masih ditahan di Gaza, yang menurut Israel merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada Januari. Kantor Netanyahu mengeklaim bahwa Hamas menolak proposal dari utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, untuk memperpanjang jeda pertempuran. Hamas sendiri menyatakan bahwa pembebasan sandera seharusnya terjadi pada fase kedua yang telah disepakati Israel pada Januari, tetapi Israel sejak itu menolak membahas atau menerapkannya.(CNBC,19-3-2025)
Israel yang didukung AS selalu tampak curang dan culas, seharusnya ini membuka mata dunia bahwa berharap solusi perdamaian dengan gencatan senjata maupun meminta bantuan PBB adalah omong kosong. Oleh karena itu perlu terus membangun kesadaran umat akan solusi hakiki persoalan Palestina yaitu tegaknya kepemimpinan Islam. Bagi Palestina, kepemimpinan Islam akan membebaskannya dari penjajahan. Khilafah akan mengirimkan pasukan untuk berjihad melawan musuh yaitu pasukan Zionis.
Umat harus menyakini kemenangan adalah milik umat Islam dan pujian hanya milik Allah. Kemenangan akan datang atas pertolongan Allah. Oleh karena itu jalan perjuangan wajib sesuai tuntunan Allah, tidak menyerahkan urusan pada musuh-musuh Allah. Partai politik islam harus terus menyuarakan agar Umat harus terus berjuang untuk mewujudkan solusi hakiki, yaitu dengan jihad dan khilafah. Dan itu semuanya takkan terwujud tanpa adanya persatuan umat islam
Tegaknya Khilafah akan menjadikan semua manusia diurus dengan syariat Islam, aturan terbaik dari Allah swt. sehingga akan terwujud kesejahteraan dan keberkahan serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. Khilafah itu bagian dari ajaran Islam. Para ulama, bahkan menyebut Khilafah sebagai “tajul furudh”/ mahkota kewajiban. Tegaknya kepemimpinan Islam adalah kewajiban setiap muslim. Dalil-dalil jelas menunjukkan kewajiban tersebut. Khilafah wajib adanya dan dalil-dalilnya sudah cukup jelas.
Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam warisan Rasulullah saw.. Sistem pemerintahan ini eksis sejak zaman Rasul hingga runtuh pada 1924. Hadist tentang Bisyaroh Khilafah dari Hudzaifah RA. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).
Kita sebagai umat islam harus berjuang untuk mewujudkan kewajiban yang menjadi mahkota kewajiban tersebut. Sesungguhnya, para pengemban dakwah Islam ideologis laksana عيون الأمة ‘uyunul ummah, yakni ibarat mata bagi umat (matanya umat). Melalui mereka—para pengemban dakwah Islam ideologis—umat bisa melihat dengan sangat jelas, kemudian menjadi sadar dan paham apa yang sebenarnya sedang terjadi di muka bumi ini. Bersama jamaah dakwah islam ideologis yang akan mengarahkan umat berjuang meneladani jalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, melangsungkan kembali kehidupan Islam melalui tegaknya Khilafah.
Wallahualam bisshowab.
Posting Komentar